PEKANBARU, GORIAU.COM - Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dirawat di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau sepanjang Januari 2015 mengalami peningkatan, yakni sebanyak sudah 43 pasien.

Sementara untuk Januari 2014 lalu, RSUD Arifin Achmad hanya menerima sebanyak 21 pasien.

"Meningkat, tetapi tidak ada yang meninggal," kata Dirut RSUD Arifin Achmad, Anwar Bet.

Ya, pada tahun lalu, meninggal sebanyak 3 orang. Namun dikatakan Anwar, meningkatnya penderita DBD yang ditampung rumah sakit bukan menggambarkan peningkatan penderita di Pekanbaru, karena sebagian besar yang datang berasal dari kabupaten dan kota lain.

Kondisi ini kata Anwar, disebabkan oleh nyamuk aides aigepty yang aktif ketika musim penghujan dan pancaroba. "Waspadai air-air tergenang yang kotor," pesannya.

Sementara berdasarkan data yang dirangkum GoRiau.com dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau, khusus untuk Kota Pekanbaru saja sudah 83 kasus DBD yang dilaporkan sepanjang 2015 ini. Seluruhnya tersebar di 5 dari 12 kecamatan.

Kabid Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P4L) Dinkes Riau , Andra Syafril menyebutkan, angka ini jauh meningkat dari periode yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya ada 20 kasus.

Sebagai upaya mengantisipasi demam berdarah dengue di kota Pekanbaru, dirinya, telah meminta dinas kesehatan Kota Pekanbaru mengambil tindakan sebagai langkah antisipasi DBD ini.

"Sebagai langkah kewenangan Provinsi Riau, Kita juga telah mengirimkan logistik berupa, lartasida, Abate, Cairan Infeksida yang kita berikan 600 liter ke kota Pekanbaru, dan juga mengaktifkan beberapa Pusakesmas di beberapa kecamatan yang terindikasai kasus DBD di Kota Pekanbaru," sambungnya.

Pihaknya juga memprediksi untuk tahun ini terjadi penurunan kasus DBD di Riau, karena riau memasuki musim Pancaroba. "Karena peningkatan kasus terjadi peningkatan kasus dibulan oktober dan November,"sebut Andra.

Namun untuk tahun 2014 lalu, katanya, berdasarkan kasus Kesakitan DBD di Riau dibawah target nasional dimana target nasional 51 per 100 ribu jumlah penduduk. Namun di Riau 28 per 100 ribu penduduk.

"Namun jumlah kasus kematian diakibatkan DBD di Riau cukup tinggi, karena target nasional dibawah 1 persen, sedangkan kasus kematian di Riau mencapai 1,3 persen," tandasnya.***