JAKARTA, GORIAU.COM - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Jaring Mahasiswa LIRA Provinsi Riau bersama-sama Aliansi Mahasiswa Riau-Jakarta mendatangi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Jakarta, Jumat (18/9/2015). Kedatangan Mahasiswa Riau tersebut meminta pihak kementerian terkait menindak tegas pelaku pembakaran dan perambahan hutan yang menyebabkan bencana kabut asap.

Kordinator Lapangan aksi Mahasiswa LIRA Riau, Erlangga mengatakan, kurang tanggapnya pemerintah pusat, membuat pelajar di Riau sudah hampir satu bulan diliburkan karena kebijakan dan imbauan agar mengurangi aktifitas di luar rumah."Kami mendesak pihak terkait segera menghentikan perizinan-perizinan, apalagi terkait pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit. Ini berdamapak kepada bencana asap di wilayah Riau khususnya. Bagi pihak yang telah nekat mengalihfungsikan hutan yang seharusnya dilindungi menjadi lahan perkebunan segera ditindak tegas secara hukum.Ia menyebutkan, salah satunya persoalan taman hutan rakyat yang seharusnya dijaga pihak terkait, malah beralih fungsi menjadi perkebunan sawit. Seperti Taman Hutan Rakyat Sultan Syarif Hasyim (SSH) yang berlokasi di tiga kabupaten yakni Kota Pekanbaru, Siak dan Kabupaten Kampar. Kementerian KLH harus bertindak tegas.Bagian Humas dan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nuke serta Suganda yang menyambut perwakilan mahasiswa di ruang kerjanya mengaku akan segera melaporkan aspirasi tersebut kepada Menteri Siti Nurbaya untuk segera ditindaklanjuti."Terkait laporan dan aspirasi adek-adek mahasiswa Riau tersebut, setelah diperintahkan pimpinan segera kami buat tim untuk terjun ke Riau dalam waktu cepat. Serta pihak kementerian dengan mengantongi surat tugas tadi akan turun langsung ke lokasi hutan baik yang dialihfungsikan maupun ke berbagai area-area hutan dan lahan yang terbakar," sampainya.(rls)