BENGKALIS, GORIAU.COM - Musim kemarau selama satu bulan ini membuat debit air baku PDAM Bengkalis mulai mengalami penurunan. Walau masih di bawah satu digit, tapi PDAM khawatir kemarau panjang tahun sebelumnya kembali terulang yang membuat petugas harus lembur siang malam menjaga pasokan air baku.

''Dampaknya pasti ada, tapi belum begitu berpengaruh terhadap operasional. Harapan kita jangan sampailah kemarau tahun lalu kembali terulang. Selain petugas di lapangan harus lembur, air bersih yang ada juga tidak bisa memenuhi kebutuhan pelanggan,'' ujar Kepala PDAM Cabang Bengkalis M Yunus Zainal kepada wartawan, Rabu (11/2/2015).

Saat ini kebutuhan air baku masih dipasok dari waduk reservoar. Berdasarkan pengalaman, air baku di waduk bisa bertahan hingga 3 bulan ketika tidak terjadi musim hujan. Namun, kalau permintaan air bersih cukup tinggi, maka bisa saja kurang dari tiga bulan air baku sudah habis.

''Kita sudah ada langkah-langkah antisipasi kalau hal ini terjadi. Seperti juga tahun sebelumnya, kita akan menggunakan air bersih dari kanal PT Meskom Agro Sarimas (MAS). Kita selalu koordinasi dengan PT MAS untuk hal-hal seperti ini,'' ujar Yunus.

Berbeda dengan tahun sebelumnya dimana untuk mengalirkan air dari kanal PT MAS ke waduk PDAM menggunakan pompa, sekarang dengan telah selesainya pembangunan pintu klip di areal kanal PT MAS, maka sewaktu-waktu kalau PDAM butuh air baku dari kanal PT MAS, cukup dengan membuka pintu klip tersebut.

Walau dari sisi air baku selama kemarau ini tidak ada persoalan. Namun, sewaktu-waktu ada juga air bersih tidak mengalir ke rumah warga. Hal itu terjadi lantaran pihaknya dihadapkan pada gangguan jaringan distribusi air bersih.

''Adanya gangguan pada jalur distribusi itu hal yang normal. Kita di PDAM selalu waspda terhadap gangguan-gangguan seperti ini. Begitu dapat laporan adanya gangguan, maka petugas langsung ke lapangan untuk memastikan,'' kata Yunus. (jfk)