PEKANBARU - Turunnya harga minyak dunia menjadi perhatian khusus Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau. Pasalnya, anjloknya harga minyak berimbas pada turunnya dana bagi hasil (DBH) 2016 yang akan diterima Riau.

Keresahan tersebut diperburuk dengan rasionalisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Riau 2016. Kewaspadaan terjadinya defisit anggaran pun mulai membayangi.

"Kita berusaha penuh agar tidak terjadi defisit anggaran tahun 2016. Kita cermati dan pantau perkembangan crude oil (minyak mentah) karena efeknya memang luar biasa," papar Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, H. Arsyadjuliandi Rachman, Kamis (28/1/2016) di Pekanbaru.

Sambung Plt Gubri, Pemprov Riau akan melakukan efisiensi anggaran untuk mencegah defisit anggaran. Seperti yang ia paparkan sebelumnya, bahwa anggaran perjalanan dinas akan ditekan hingga seefisien mungkin.

"Kita lakukan efisiensi dan memantau terus perkembangan harga minyak agar bisa kita cermati perhitungannya pada APBD-P," ucap Plt Gubri yang kerap disapa Andi Rachman tersebut.

Untuk diketahui, harga minyak mentah dunia kembali merosot 2% pada Rabu (27/1/2016) menjadi US$30 per barel. ***