PEKANBARU - Dalam ujian kompetensi bidang membuat karya tulis, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdaprov Riau, Masperi sempat mengaku terkendala dalam menuangkan idenya karena harus mengetik lewat komputer. Kendati demikian, ia ternyata jago membuat karya tulis karena berhasil merampungkan tulisannya hingga 15 halaman dalam kondisi yang sedemikian rupa ia keluhkan.

"Kalau menulis pakai tangan ya bisa mengalir aja buah pemikiran kita ini. Kalau menggunakan komputer, kita harus menuangkan ide sambil melihat instrumen di komputer (mengoperasikannya). Disitu permasalahannya," ungkapnya kepada GoRiau.com, Kamis (19/5/2016) di ruang bedah buku, Balai Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Riau.

Selama mengikuti tes, Masperi mengakui tidak ada kendala karena buah pemikirannya mengalir begitu saja. Bahkan, meski syarat maksimal membuat karya tulis sekitar 8-10 halaman, nyatanya Masperi dapat menyusun karya tulis sepanjang 15 halaman. Ia menulis tentang reformasi birokrasi yang dikaitkan dengan tugas pokok seorang Sekda.

"Karya tulis yang saya buat tentang bagaimana birokrat bertindak dan berorientasi untuk meningkatkan pelayanan dan memikirkan jalan keluar untuk kondisi Riau saat ini. Kita tunggu saja hasilnya, yang penting buah pikiran sudah kita tuangkan," tutupnya. ***