PEKANBARU, GORIAU.COM - Kericuhan kembali terjadi di arena tinju PON di GOR Tengku Pangeran, Senin (17/9/2012) malam. Kali ini, intensitasnya agak meningkat dibanding saat kericuhan yang terjadi pada pertandingan antara Tyson Simorangkir dan Taufan Paransa pada Rabu lalu (12/9/2012). Bahkan kursi panitia sampai harus terlempar ke arena tinju.

Pada pertandingan tinju putri kelas terbang 51 Kg antara Nurmala Deli dari Sumatera Utara melawan Irene Sasihiang dari DKI Jakarta, kubu DKI Jaya langsung memprotes keputusan dewan hakim yang telah memenangkan Nurmala Deli atas petinju Irene dengan point 11-10.

Selisih 1 poin tersebut langsung mengundang protes pelatih dan sejumlah official DKI Jakarta karena dari sisi pertandingan Irene lebih unggul dibandingkan Nurmala. Begitu diumumkan keputusan dewan hakim, sontak seluruh official DKI dan pelatih mendatangi meja hakim dan penghitung skor.

''Kami tidak bisa terima atas kekalahan ini, dewan juri tidak fair. Entah, aturan darimana yang dia pakai,'' teriak pelatih Irene, Erwin Tobing, usai mendatangi meja dewan hakim.

Sementara itu, harapan Riau untuk meraih medali emas di cabang ini akhirnya kandas. Marican Purba, satu-satunya petinju yang berhasil menembus final di kelas 54 kg women's bantam harus puas dengan medali perak. Wasit memberikan nilai 15 untuknya, dan point 19 untuk lawan petinju Papua, Norbertha Tajum, yang akhirnya meraih emas.

Riau sendiri sebenarnya mematok target meraih dua emas. Tapi, hanya beberapa hari sebelum pelaksanaan pengurus meralat dan hanya berharap satu emas. Sayang ambisi tersebut kandas diujudkan petinju mereka.(*/rsc)