BENGKALIS, GORIAU.COM - Tragis nasib siswa yang menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Kelurahan Batu Panjang dan SMPN 5 Kelurahan Pergam, Kecamatan Rupat, Bengkalis Riau. Meski berada di kabupaten terkaya kedua di Indonesia, mereka terpaksa harus belajar di lantai karena sekolah itu tidak memiliki meja dan kursi.

Akhirnya karena tidak tahan melihat penderitaan siswa, atas inisiatif masyarakat dan keluarga mereka melaporkan masalah itu kepada anggota DPRD Bengkalis yang berasal dari Rupat. Kepada anggota DPRD Bengkalis asal Rupat, Muhammad Nasir, mereka menceritakan kondisi sekolah tersebut.

Muhammad Nasir kepada wartawan, Rabu (24/10/2012) mengatakan, dari pengaduan sejumlah orangtua siswa ternyata anak mereka belajar di lantai karena mobiler berupa meja dan kursi tak bisa dipergunakan.

''Beberapa orang tua siswa di kedua SMPN tersebut memberitahukan kepada saya soal anak mereka yang terpaksa belajar di lantai karena meja dan kursi sudah rusak. Tentu sangat disayangkan para siswa tersebut harus belajar di lantai. Sementara bangunan sekolahnya cukup representatif, tetapi mobilernya tidak memadai,'' ungkap Nasir.

Politisi PBR ini meminta kepada Dinas Pendidikan segera mengantisipasi hal tersebut. Apalagi ia mendapat kabar bahwa untuk tahun ini pengadaan mobiler meja dan kursi sangat banyak, tinggal bagaimana Disdik segera mendistribusikannya ke sekolah-sekolah.

''Harapan kita tahun ini juga meja dan kursi sudah didistribusikan kepada dua sekolah tersebut. Memang tidak seluruh ruangan belajar di kedua sekolah tersebut yang tidak ada meja dan kursinya, hanya sekitar dua kelas yang tidak memiliki meja dan kursi,'' tambah Nasir.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis, Supardi ketika dikonfirmasi mengaku belum mendapat kabar. Dirinya berupaya akan mencari tahu soal tersebut, apakah ada dianggarkan mobiler untuk kedua sekolah tersebut tahun ini.

''Nanti akan kita lakukan cek soal siswa yang dikabarkan belajar di lantai di Kecamatan Rupat. Memang tahun 2011 dan 2012 kita mengalokasikan anggaran untuk pengadaan meja dan kursi. Tetapi apakah ada untuk dua sekolah tersebut atau tidak, kita akan segera cari tahu,'' jawab Supardi.

Tahun ini ada kegiatan dalam bentuk penunjukan langsung (PL) serta dilelang di Unit Layanan Pengadaan (ULP) untuk mobiler meja dan kursi tersebut. Pihaknya akan mengupayakan agar sarana kegiatan belajar mengajar tersebut dapat terpenuhi. (jfk)