SIAK SRI INDRAPURA, GORIAU.COM - Kepala Seksi Tindak Pidana Umum Kejaksaan Negeri Siak, Ostar Al Pansri, SH, MH menyebutkan, selain pencurian, kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur mengalami peningkatan selama tahun 2014. Hingga akhir bulan Agustus ini, terdapat 16 perkara kekerasan terhadap anak yang masuk tahap penuntutan, dimana 8 perkara sudah putusan.

"Umumnya pelaku pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur ini, orang terdekat korban, seperti ayah tiri, ayah angkat, kakak ipar dan lainnya," kata Ostar kepada GoRiau.com, Senin (25/8/14), di ruang kerjanya.

Selain itu, kata Ostar, ada juga kasus pelecehan seksual yang dilakukan anak 14 tahun terhadap 11 orang temannya yang beberapa bulan lalu menjadi berita heboh di Perawang. Si pelaku, cerita Ostar, terobsesi setelah menonton film dewasa dari handphone temannya. Dimana, dalam film itu, adegan seksual sejenis antara laki-laki.

"Usai nonton, pelaku terobsesi melakukan dengan temannya hingga 11 orang. Tapi tak sodomi, hanya kemaluan pelaku aja yang dikulum korban," ujar Kasipidum.

Begitu juga dengan kasus lainnya, pelaku umumnya orang terdekat korban. Seperti kasus di Kecamatan Koto Gasib, pelaku merupakan ayah tiri korban. Sayangnya, berkas kasus ini tak bisa diterima dari kepolisian, karena korban dibawa ke Medan.

"Kalau tak ada korbannya, gimana kita limpahkan ke pengadilan, makanya sampai sekarang kasusnya masih gantung," kata Ostar.

Terpisah, Bupati Siak Drs H Syamsuar Msi menyebutkan, sepanjang tahun 2014 tercatat sekitar 48 kasus kekerasan anak yang terjadi di Siak.

"Ada bermacam-macam kasus, seperti pelecahan seksual, pencurian, penelantaran anak, perebutan hak asuh anak, sulitnya bertemu dengan anak kandung dan pergaulan bebas," kata Bupati, saat memimpin rapat dengan sejumlah pejabat, baru-baru ini.

 Dikatakan Bupati, kasus kekerasan anak yang mengemparkan Siak saat ini adalah kasus mutilasi yang terjadi di Kecamatan Tualang Perawang.

"Gara-gara kasus mutilasi ini, Siak terkenal, tapi sayangnya sisi negatif. Bahkan kasus sodomi terhadap 20 anak di Bandung kalah dengan kasus mutilasi di Siakn," ujar Bupati. 

Bupati mengimbau orangtua agar lebih peka dan perhatian terhadap anak-anaknya dan mengawasi teman serta tempat bermainnya.

"Jangan gara-gara sibuk kerja, anak terabaikan. Orangtua harus lebih memperhatikan pergaulan anaknya," tutup Bupati.(nal)