PEKANBARU, GORIAU.COM - Menindaklanjuti putusnya akses Jalan Sumbar-Riau tepatnya di Tanjung Pauh, Desa Tanjung Belit, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Sumatera Barat, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau sudah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Sumatera Barat.

Karena transportasi darat untuk sementara terpaksa dialihkan. Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman telah memerintahkan jajarannya untuk mengecek amblasnya jalan penghubung kedua provinsi tersebut.

"Dari Pemprov Riau kami menyatakan sangat prihatin dengan kejadian tersebut. Kita juga sudah meminta dinas terkait untuk mengecek langsung ke lapangan," kata Plt Gubernur Riau.

Sementara untuk koordinasi arus darat, Dinas Perhubungan Provinsi Riau telah melakukan koordinasi dengan instansi terkait di Sumatera Barat. Karena untuk akses kedua wilayah tersebut, arus dilihkan ke Kiliran Jao-Kuntan Singingi.

"Memang membutuhkan waktu yang cukup lama, namun itu satu-satunya alternatif agar akses tidak terhambat," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Riau, Adizar.

Namun dikatakannya, selain dengan Dinas Perhubungan Sumatera Barat, Adizar mengaku juga melakukan koordinas dengan pihak kepolisian di sana. Karena beberapa jam setelah kejadian, kemacetan panjang masih terjadi.

"Kita juga melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian di daerah terkait, karena selain perhubungan, pihak kepolisian juga memiliki andil yang besar dalam pengamanan jalan ini," sambung Adizar.

Seperti diberitakan sebelumnya, akses Jalan Sumbar-Riau tepatnya di Tanjung Pauh, Desa Tanjung Belit, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Sumatera Barat mengalami longsor pada Selasa (18/11/2014) dinihari.

Akibatnya terjadi kemacetan panjang hingga 10 kilometer lebih. Untuk sementara, akses kedua wilayah tersebut harus memutar melalui Kiliran Jao-Kuntan Singingi.***