PEKANBARU, GORIAU.COM - Upaya pemadaman kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) yang terjadi di hampir seluruh kawasan di Provinsi Riau sampai kini terus dilakukan, baik dari Kepolisian, TNI, Pemerintahan, Masyarakat Peduli Api (MPA), Manggala Agni dan sebagainya.

Dibalik itu, ada kisah perjuangan dari masing-masing personil yang setiap hari berjibaku memadamkan api, melawan panasnya lahan gambut yang menyala, dan beratnya medan yang mesti ditempuh untuk menuju koordinat lokasi kebakaran. Satu sosok diantaranya, adalah anggota polisi yang berdinas disalahsatu Polsek di Kabupaten Inhil.

Seuntai curahan hati kemudian muncul melalui pesan singkat. Pesan ini dikirim dari kerabat seorang istri polisi yang suami nya setiap hari disibukkan oleh upaya pemadaman kebakaran lahan via darat. "Istrinya (polisi) bercerita kalau abangnya sekarang sibuk bertugas melakukan penanggulangan kebakaran lahan," sebut si kerabat melalui forward pesan singkat yang diterima GoRiau.com.

Bukan untuk memuji, namun upaya pemadaman ini memang tidak mengenal kata lelah. Belum lagi personil dihadapkan oleh segala hal yang serba terbatas. "Meskipun terbatas termasuk uang minyaknya tapi abang selalu bilang nawaitu ku niatkan karena Allah Ta'ala, ini tugas mulia semoga menjadi amal jariyah," isi Curhat sang istri Polisi tersebut.

"Saya yakin seluruh personil yang bertugas di lapangan telah melakukan panggilan nuraninya memenuhi tanggung jawabnya terhadap negara. Mereka tak membutuhkan panggung untuk fashion show, mereka telah berbuat nyata kerja.. kerja... kerja semua dilakukan semata-mata mengharapkan ridho Allah SWT."

Tak hanya waktu yang harus dikorbankan untuk upaya memadamkan kobaran api di lahan yang terbakar, melainkan juga terkadang personil juga merelakan uang gaji sendiri untuk biaya selama memburu titik api. Alasannya cuma satu, yakni panggilan tugas demi melindungi rakyat negeri ini dari bencana asap.

"Meskipun media atau publik tidak mengenal kiprah mu, tapi yakinlah semua itu tercatat dalam buku amal mu, semoga Allah SWT menurunkan hujan selebat-lebatnya, Amin ya Rabbal 'alamin," isi pesan tersebut.

Pesan ini mendapat respon dari Kapolres Inhil, AKBP Hadi Wicaksono, Sabtu (1/8/2015). "Kita memang berupaya keras, tak hanya melawan titik api, namun melawan segala keterbatasan sarana dan prasarana pendukung dan anggaran. Tak hanya disini (Inhil), mungkin semua daerah terus berjuang bersama-sama memadamkan api di lahan yang terbakar," jawab Kapolres kepada GoRiau.com.

"Banyak daerah yang terbakar itu sulit untuk dijangkau bahkan tidak ada sumber air. Rata-rata semua lahan gambut yang notabene mudah terbakar dan panas. Lalu terbatasnya sarana prasarana untuk giat Karlahut jadi faktor yang memperberat upaya di lapangan," kata Hadi Wicaksono.

Sebab itu, ia meminta agar seluruh masyakarat bisa peduli akan bahaya dan dampak kebakaran yang ditimbulkan. Bisa disebabkan faktor ketidaktahuan, atau mungkin unsur kesengajaan. "Maka kita terus sosialisasi menyampaian maklumat kapolda tentang Karlahut secara terus menerus melalui media, himbauan di masjid dan tempat ibadah, melalui spanduk bahkan patroli rutin," tutupnya. (had)