PEKANBARU, GORIAU.COM - Bertambahnya kabut asap di sejumlah daerah di Provinsi Riau diklaim terjadi karena kiriman dari Jambi dan Sumatera Selatan (Sumsel). Pasalnya, selain Riau, dua daerah tersebut juga tengah menghadapi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Sementara bagi Riau sendiri, berdampak kepada peningkatan jumlah masyarakat yang terserang penyakit. Hingga Kamis (25/9/2014), Dinas Kesehatan (Diskes) Riau mendata sebanyak 2.254 orang yang terserang Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPU).

"Kita tetap mengimbau masyarakat agar tidak banyak melakukan aktivitas di luar ruangan. Jika memang harus, jangan lupa gunakan masker," kata Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P4L) Dinas Kesehatan (Diskes) Riau, Andra S.

Selain itu, 96 orang terserang asma, 64 orang menderita pneumonia, 136 orang iritasi kulit dan 191 orang iritasi mata. "Jumlah tersebut bisa saja bertambah jika kiriman asap terus meningkat," pungkas Andra.

Meski beberapa daerah juga diguyur hujan, namun itu belum bisa memperbaiki kondisi udara yang ada saat ini.

Sementara dengan kondisi tersebut, belum ada instruksi dari Gubernur Riau (Gubri), H Annas Maamun untuk menetapkan Riau dalam siaga atau tanggap darurat.

Sejauh ini anggaran dana tanggap darurat sebesar Rp7 miliar juga belum difungsikan. Sementara jumlah penderita penyakit di Riau semakin bertambah.

Baik dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau maupun instansi terkait belum ada langkah prefentif yang diambil untuk menanggulangi atau meminimalisir semakin bertambahnya masyakarat penderita penyakit akibat kabut asap.***