PEKANBARU, GORIAU.COM - Tak tahu motivasi apa yang ada di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau, yang jelas, pernyataan Ketua KPU Riau T Adi Sabli pada saat launching tahapan Pemilihan Guberur Riau, Rabu (13/2/2013) melahirkan kejengkelan. Paling tidak itu dirasakan instansi yang menangani keuangan pemerintah provinsi.

Pasalnya, pada saat launching tahapan Pilgubri, Ketua KPU Riau mengatakan bahwa untuk kegiatan itu, pihak KPU harus berhutang karena dana dari Pemprov Riau belum diterima. Merasa sudah melakukan pencairan dana, Kepala Biro (Karo) Keuangan Setdaprov Riau Hardy Jamaluddin dibuat jengkel dengan pernyataan itu.

"Siapa yang bilang dana itu belum kita transfer. Sudah ditransfer pada hari Selasa lalu, sebelum acara launching. Nilainya Rp75 miliar," ungkap epala Biro (Karo) Keuangan Setdaprov Riau Hardy Jamaluddin, Kamis (14/2/2013).

Dikatakan, pencairanya dana tersebut dilakukan sebelum acara launching dan itu sudah diberitahukan kepada Ketua KPU Riau Edi Sabli. ''Jadi tak ada ada alasan KPU mengaku belum menerimanya. Kita juga sampaikan secara lisan kepada Ketua KPU Riau," kata Hardy sembari persilahkan pihak KPU Riau untuk mencek ke rekening, jadi sebutnya, jangan asal ''berkotek'' tentang pencairan ini.

Dikesempatan itu, Hardy juga menyampaikan tentang mekanisme pencairannya dana yang dilakukan untuk KPU Riau yang akan dilakuan tiga tahap. Tahap pertama sebesar Rp73 miliar dan sudah cari Selasa lalu. Kemudian Rp139 miliar pada Juni serta ketiga sebesar Rp36 milliar. Masing-masing anggaran berasal dari APBD murni Rp250 miliar. (rdi)