BENGKALIS, GORIAU.COM - Visi untuk menjadikan Bengkalis sebagai ''Kota Pendidikan'' atau kota pelajar dianggap kalangan masyarakat bak panggang masih jauh dari api. Bahkan Pemkab Bengkalis melalui Dinas Pendidikan disarankan melakukan kembali evaluasi atau kajian tentang rencana tersebut.

''Bagaimana mau menjadikan Bengkalis ini sebagai kota pendidikan, untuk mengelola penyiapan sarana dan prasarana sekolah yang memadai dan memenuhi standar ibarat masih jauh panggang dari api.Disatu sisi, masyarakat serta pelajar yang ada di berbagai pelosok Bengkalis masih merindukan sarana belajar dan mengajar yang layak, sehingga wacana tersebut perlu dievaluasi lagi,'' saran Herry Jaya, pemerhati pembangunan dan pendidikan di Bengkalis, Minggu (29/9).

Ia meminta kepada Bupati untuk melihat secara langsung kondisi fasilitas sekolah-sekolah serta ketersediaan tenaga pengajar di daerah pelosok. Masih banyak sarana belajar yang tidak representatif dipaksakan untuk aktifitas belajar dengan tenaga pendidik yang juga sangat terbatas.

Di samping itu menurut Herry, pengadaan buku-buku pelajaran juga masih kurang di sekolah-sekolah. Demikian juga halnya dengan pengadaan software, hardware serta alat-alat peraga di mayoritas sekolah masih belum mencukupi kegiatan belajar dan mengajar. Pengadaan mobiler pada tahun anggaran 2012 lalu gagal ditenderkan, sehingga berdampak pada kemajuan dunia pendidikan di Bengkalis.

''Sama halnya, pada tahun 2013 ini Disdik kembali mengalokasikan anggaran milyaran rupiah untuk pengadaan mobiler. Dikhawatirkan, pad atahun ini pengadaan tersebut juga bakalan tuntas, sehingga cita-cita menjadikan Bengkalis kota pendidikan sampai sekarang belum terlaksana,'' papar Herry.

Pendapat tersebut juga dibenarkan oleh ketua Komisi IV DPRD Bengkalis Sofyan, rencana menjadikan Bengkalis sebagai kota pendidikan sebaiknya diluipana saja. Pemkab diminta fokus membenahi sarana dan prasarana belajar mengajar, termausuk meningkatkan daya saing siswa tamatan SLTA di perguruan tinggi.

''Disdik cukup memaksimalkan saja sekolah-sekolah yang ada sekarang, khususnya perguruan tinggi, yaitu Politekhnik Negeri Bengkalis. Disamping itu peningakatan sarana prasarana di sekolah juga harus segera dituntaskan. Rencana mengusung Bengkalis jadi kota pendidikan sebaiknya dibatalkan,'' saran Sofyan.

Ditambahnya, selain itu Pemkab Bengkalis juga diminta fokus pada peningkatan saran belajar mengajar di sekolah-sekolah agama. Selama ini perhatian terhadap sekolah agama masih kurang, termasuk pengalokasian anggaran bagi guru dan pembenahan fasilitas sekolah agama.jfk