PANGKALAN KERINCI, GORIAU.COM - Tenaga penyuluh menjadi tulang punggung dalam membimbing masyarakat baik dibidang pertanian maupun perikan dan lainnya guna meningkatkan usaha masyarakat. Hanya saja, sampai saat ini Kabupaten Pelalawan masih kekurangan sekitar 50 tenaga penyuluhan lapangan.

Plt Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Kabupaten Pelalawan Drs T Mukhlis,M.Si melalui Sekretaris BKPP Pelalawan Tengku Nahar,SP,M.Si Rabu(15/5/2013) mengungkapkan, idealnya di wilayah itu memiliki 118 tenaga penyuluh. Tapi pada kenyataannya, sampai saat ini hanya ada sebanyak 87 orang tenaga penyuluh. Parahnya, beberapa diantara mereka kini telah memasuki usia pensiun.

Dia mengatakan, dari sebanyak 87 tenaga penyuluhan tersebut, 44 diantaranya berstatus PNS dan 31 honor pusat, 3 honor dari kabupaten dan10 kontrak daerah.

Kondisi tersebut menurut dia juga miris, karena jelas sangat kurang mengingat 12 diantara mereka menjabat sebagai kepala balai penyuluhan pertanian perikanan dan kelautan yang ada di 12 kecamatan. "Jadi sisanya tentu tidak bisa melayani seluruh kecamatan, apalagi daerah ini memiliki 118 desa dan kelurahan," ujarnya.

Ditanya upaya penambahan tenaga penyuluhan dilakukan Satker terkait, Sekretaris BKKP Pelalawan mengatakan hingga saat ini belum ada penerimaan atau penempatan tenaga penyuluhan untuk daerah. Namun dirinya berharap adalah tambahan jumlah tenaga penyuluh melalui penerimaan CPNS mendatang. "Kalau bisa, tenaga penyuluh yang benar-benar sesuai kualifikasi pendidikannya," katanya.

Dia menambahkan, selama ini penempatan tenaga penyuluhan juga belum merata karena disebabkan para tenaga penyuluh ini dibawah masing-masing Satker, baru belakangan ini semua penyuluhan berada dibawah BKKP Pelalawan. Kendala lain adalah rata-rata usia petugas penyuluh juga sudah pada usia yang kurang produktif ditambah masih minimnya fasilitas operasional yang dimiliki.(ilm)