PANGKALANKERINCI - Masyarakat petani kelapa di Kecamatan Kuala Kampar, Pelalawan, Riau, terpaksa menunda panennya. Pasalnya, harga merosot hingga menyentuh Rp1.300 yang per butir.

"Masyarakat terpaksa menunggu harga kelapa naik, baru melakukan panen," tutur Amin, petani kelapa di Kuala Kampar kepada GoRiau.com, Jumat (29/7/2016).

Menurutnya, jika harga kelapa masih dikisaran Rp1.300 per butir tetap dilakukan panen, maka hasilnya akan habis untuk membayar upah pekerja saja. "Makanya kita tunta panen kelapa ini," ujarnya.

Dikatakan Amin, harga kelapa antara Pulau Penyalai dengan Sokoi yang letaknya hanya dibatasi Sungai Kampar, sangat jauh selisih harganya.

"Harga kelapa di Sokoi lebih mahal, jika dibandingkan dengan Pulau Penyalai. Padahal masih satu wilayah kecamatan," jelasnya.

Lanjut Amin, ia bersama petani kelapa lainnya merasa bingung terhadap selisih harga kelapa tersebut. "Kalau masalah kualitas kami rasa sama saja," sebutnya.

Sementara harga kelapa di Kuala Kampar pada Juni 2016 lalu, dikisaran harga Rp1.600 per butirnya. "Kami berharap dalam waktu dekat harga kelapa mengalami kenaikan, sehingga kami bisa panen," pungkasnya.(***)