PEKANBARU - Tindakan tidak terpuji ratusan mahasiswa yang tegabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) asal Makasar di Kota Pekanbaru Riau, disesalkan oleh semua pihak, termasuk alumni dan mantan pengurus besar (PB) HMI Mahfud MD.

Menurut Mahfud MD, aksi anarkis dengan merusak fasilitas umum seperti halte bus dan kaca gedung Gelanggang Remaja di Kota Pekanbaru, sudah merusak nama baik organisasi HMI dan tidak mencerminkan sebagai mahasiswa dibawah bendera organisasi agama Islam.

"Dari sejak saya terlibat menjadi salah satu pengurus HMI pusat, mungkin saya orang pertama yang menentang keberadaan rombongan liar atau yang biasa disebut (Romli) ini, karena mereka biasanya tidak diundang secara resmi dan hanya sebagai penggembira saja," ungkapnya kepada GoRiau.com, Sabtu (21/11/2015) malam.

Mahfud MD yang merupakan mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) juga menyebutkan, jika memang mereka (HMI makasar, red) merasa tak diundang dan ingin meramaikan acara konggres HMI yang diselenggarakan di Pekanbaru, harus siap menerima segala kemungkinan yang terjadi.

"Kalau mau ikut ya harus punya modal dong, kalau tidak ada undangan dan tiba-tiba datang minta fasilitas penginapan, makan dan lain-lain ya panitia bisa repot," tambahnya.

Mahfud MD sendiri hadir ke Pekanbaru, dalam rangka menghadiri undangan pembukaan Konggres XXXIX HMi di Provinsi Riau, selaku Ketua Presidium Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Kahmi).

Sebelumnya diberitakan ratusan massa HMI Makasar, melakukan aksi anarkis dengan memecahkan kaca halte bus dan menghancurkan tong sampah serta membakar ban bekas di depan gedung Gelanggang Remaja Pekanbaru. Aksi mereka ini disulut rasa kecewa setelah tidak ditanggapinya permintaan merekan atas fasilitas seperti makan dan penginapan yang diajukan kepada pihak panitia Konggres HMI di Riau. ***