TEMBILAHAN, GORIAU.COM - Mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Forum Aksi Mahasiswa Indragiri Hilir (FAMI) mengkritik berbagai program Bupati Inhil, HM Wardan yang berkaitan dengan kelapa, dimana menurut mahasiswa program tersebut hanya program ceremonial belaka.

Seperti yang dikatakan Pirman, bahwasanya kesemuan program kelapa Bupati Inhil dari mengajak masyarakat menanam kelapa di trotoar jalan hingga menamakan berbagai tempat di Tembilahan ini dengan sebutan kelapa tidak memiliki dampak apa-apa terhadap terus anjloknya harga kelapa dalam di Negeri Seribu Parit ini.

''Bukan kebijakan sepeti itu yang kami mau, untuk apa semua itu jika harga kelapa masih murah,'' tutur Pirman kepada GoRiau.com, Sabtu (21/2/2015).

Ketua BEM Unisi ini juga menambahkan, seharusnya jika Bupati Inhil benar-benar peduli dan ingin mensejahterakan petani di Inhil, Bupati dikatakannya harus mengontrol harga kelapa jangan sampai anjlok.

''Kalau perlu buat Perda tentang penetapan harga kelapa, bukan membuat tempat dengan nama-nama kelapa,'' cetusnya.

Ia juga meminta Bupati Inhil untuk lebih memperlihatkan action nyata, seperti memberi bantuan racun hama kepada para petani dan membuatkan tanggul mekanik karena pohon kelapa masyarakat sudah banyak yang rusak akibat hama kumbang dan terendam air laut.

''Jika selamat kebun kelapa dan harga kelapa bisa stabil, sejahtera lah masyarakat di Inhil ini, Bupati tidak perlu banyak-banyak program, cukup selamatkan petani kelapa,'' pinta Pirman.(ayu)