SELATPANJANG, GORIAU.COM - Kelompok Pemuda Mekong Peduli Abrasi (KPM-PA) Desa Mekong Kecamatan Tebingtinggi Barat Kabupaten Kepulauan Meranti akan menanam pohon penyangga ombak di pantai. Pasalnya, semakin hari kondisi tebing di Desa Mekong itu semakin memprihatinkan akibat abrasi.


Sekretaris KPM-PA Fitri Ardi dalam bincang-bincang dengan GoRiau.com, Minggu (8/2/2015) menyampaikan kekhawatirannya dengan kondisi pantai di Desa Mekong. Pantai yang setiap hari runtuh akibat hempasan ombak itu sama sekali belum ada perhatian dari pihak luar (pemda, red).
"Kita takutnya Desa Mekong hanya tinggal nama. Tenggelam akibat tak adanya penanganan abrasi. Sementara setiap hari tebing-tebing kita runtuh," kata Ardi.
Diceritakan Ardi pula, memang telah ada dibangun turap lebih kurang 1 KM di desa yang terletak tepat di depan Selat Melaka itu. Namun, turap-turap ini tidak berfungsi maksimal, air laut tetap saja bisa menerjang tebing yang menyebabkan abrasi hebat.
"Turap yang dibangun zaman Bengkalis itu tak mampu menahan tebing dari abrasi," tambah Ardi.
Untuk itu, tidak ingin Desa mekong hanya tinggal nama, Ardi mengaku akan mencari bibit api-api (tanaman pantai untuk penyangga ombak, red) dan akan ditanam di pantai Desa Mekong. Ia mengaku akan membawa semua pemuda yang siap bekerja tanpa dibayar.
"Ini memang inisiatif dari kita. Rencananya abis Maret kita lakukan penanaman, sebab saat itu gelombang sudah tidak begitu kuat. Ini merupakan gerakan hasil dari kekhawatiran kita. Mungkin Pemda terlalu sibuk sehingga keluhan yang sering kita sampaikan ini belum mendapat tanggapan," ujat Ardi pula.
Sebelumnya, Plt Kades Mekong M Arif juga mengaku telah menyampaikan kondisi abrasi di Desa yang terletak di depan Selat Melaka itu. Menurutnya, tidak perlu membangun baru turap penyangga, cukup direhab agar air laut tidak langsung mengenai tebing.
"Ini titik terbesar abrasi di Pulau Tebingtinggi. Kalau tidak cepat diperhatikan, kondisinya akan semakin parah, dan butuh biaya sangat besar untuk penanganan," ujar M Arif pula.
Pantauan di sepanjang tebing Desa Mekong dan Desa Alai, memang terdapat turap. Jarak turap dengan pantai bawah sudah terdapat ruang sehingga air laut bebas masuk dan menghantam tebing.
Akibat hempasan ombak ini pula, lebih dari 3 meter tebing di Desa Mekong dan Desa Alai telah runtuh.(zal)