TELUKKUANTAN - Bupati Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, H. Sukarmis mengkhawatirkan pengelolaan SMA di Kuansing jika diserahkan ke Provinsi Riau. Terlebih SMAN Pintar yang merupakan kebanggaan masyarakat Kuansing.

Kekhawatiran itu selalu disampaikan Sukarmis dalam berbagai kesempatan. Termasuk pada malam puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) tingkat Provinsi Riau di Telukkuantan, Kamis (20/5/2016) malam.

"Kami ingin, SMAN Pintar ini dikelola Pemprov Riau sebagaimana kami mengelolanya. Dimana, semua fasilitas gratis bagi siswa. Mereka diasramakan, pokonya semuanya gratis," ujar Sukarmis.

"Untuk itu, saya selaku bupati meminta kepada Plt Gubernur Riau agar memperhatikan sekolah-sekolah di Kuansing," tambah Sukarmis.

Di hadapan Arsyadjuliandi Rachman dan para undangan lainnya, Sukarmis menceritakan latar belakang dibangunnya SMAN Pintar Kuansing.

"Saya ini tamat S tiga, SD, SMP dan SMK. Karena itu, saya tak ingin generasi penerus Kuansing sama dengan saya. Mereka harus mendapatkan perhatian khusus dalam bidang pendidikan," tutur Sukarmis.

"Jadi Pak Andi, kalau lulusan SMAN Pintar ini mau kuliah, seolah hanya pindah lokal saja. Tak ada yang sulit bagi mereka untuk kuliah di perguruan tinggi favoritnya," tambah Sukarmis sembari memberitahu Andi Rachman, bahwa tahun ini ada dua orang siswa yang lulus ITB.

Untuk diketahui, pengelolaan SMA sederajat merupakan tanggungjawab pemerintah provinsi yang dimulai pada tahun 2017. Hal ini sesuai dengan UU nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah.***