SELATPANJANG, GORIAU.COM - Kalau guru di sekolah negeri, mungkin dana keberangkatan untuk mengikuti pelatihan di luar daerah bukan menjadi faktor penghambat yang paling utama, namun tidak di Sekolah Luar Biasa Sekar Meranti, Rangsangbarat. Pihak sekolah kesulitan mencari dana untuk mengirimkan dua gurunya ke Pekanbaru.


Kesulitan itu sebagaimana diungkapkan Kepala SLB Sekar Meranti Syafrizal kepada GoRiau, Selasa (29/9/2015). Kata Syafrizal, saat ini dia tengah pusing memikirkan dana untuk mengirimkan dua guru SLB Sekar Meranti mengikuti pelatihan terkait mendidik anak autis di Pekanbaru.
Pelatihan itu dijadwalkan tanggal 7 sampai dengan anggal 12 Oktober 2015.
"Kita kesulitan mencari dana. Padahal, pelatihan itu harus diikuti guru kita karena memang kita sekolah yang mengurusi anak-anak tuna rungu (kesulitan belajar khusus, red)," ujar Syafrizal.
Sejauh ini, dijelaskan Syafrizal, sekolah yang memiliki 8 tenaga pengajar dan mengurusi 28 siswa aktif (terdaftar 70 siswa dari 12 desa, red) baru ada bantuan dari pihak desa sebesar Rp6 juta pertahun. Untuk itu, diharapkan betul bagi masyarakat yang ingin menyumbang atau menjadi donatur untuk SLB yang masih menumpang di Gedung MDTA Desa Anak Setatah, Rangsangbarat ini.
"Kita membuka diri bagi mereka yang ingin berpartisipasi demi berjalannya SLB yang baru satu tahun kita bangun ini," kata Syafrizal pula.(zal)