PEKANBARU, GORIAU.COM - Ketua DPRD Riau, Drs HM Johar Firdaus mengakui kalau tingginya sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) 2012 menunjukkan kinerja Pemprov Riau rendah. Silpa yang besar juga menggambarkan kinerja yang kurang efisien dan efektif.

Diwawancarai wartawan, Senin (7/1/2013), Johar mengatakan, dengan tingginya Silpa menandakan pengguna anggaran di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau tidak sehat karena sebelum disahkan jadi APBD, anggaran dan program sudah dirumuskan sesuai dengan peruntukkan.

''Tahun 2013 nanti tidak boleh lagi SILPA mencapai Rp1,8 triliun. Anggaran sudah kita rumuskan peruntukan sesuai kebutuhan masyarakat, jadi bukan untung dengan Silpa besar. Ini menunjukan tidak sehatnya pengguna anggaran,'' tegasnya.

Oleh karena itu, dia menyarankan agar Satker harus di evaluasi secara berkala. 'Tentu pengguna anggaran harus evaluasi. progres setiap kegiatan harus ada, jangan di penghujung tahun saja evaluasinya, paling tidak sekali 3 bulan mesti dievaluasi agar bisa mengendalikan progres,'' katanya.

Selain itu, Johar juga mendorong agar Satker jangan terlalu lama merumuskan administrasi setiap kegiatan di Pemprov. Termasuk juga masalah tender dalam proyek-proyek tertentu. Selama ini, kinerja Satker lamban tersebut tidak menjadi evaluasi sehingga tidak mampu menyerap anggaran sehingga muncul Silpa yang besar. (nti)