BENGKALIS, GORIAU.COM - Pengajar Yamaguchi University, Jepang, Prof Ukita Masao memuji langkah dan program yang dilakukan Pemkab Bengkalis dalam memelihara Cagar Biosfir Giam Siak Kecil. Kawasan ini merupakan paru-paru dunia.

Hal ini disampaikan Ukita Masao saat diterima Wakil Bupati Bengkalis, H Suayatno di ruang kerjanya, Senin (7/1/2013). Prof Ukita Masao hadir di Bengkalis bersama Dr Sakakibara dari JICA. Kehadiran keduanya dalam rangkaian kerja sama bidang lingkungan hidup antara Pemkab Bengkalis dengan Japan Internasional Cooperation Agency (JICA). 

Ukita Masao seperti yang disampaikan penerjemahnya mengatakan bahwa dirinya sudah dua kali datang ke Kabupaten Bengkalis. Pertama tahun 2011 saat itu dirinya melihat dari udara, kawasan Cagar Biosfir Giam Siak Kecil. Saat itu Profesor dari Yamaguchi University Jepang ini mengaku tertarik dengan komitmen pemerintah Indonesia, khususnya Pemkab Bengkalis yang tetap melestarikan kawasan itu yang berfungsi sebagai paru-paru dunia.

Setelah pertemuan dengan Wabup Bengkalis, pengajar dari Yamaguchi University Jepang ini melanjutkan pertemuan di Bappeda Bengkalis, untuk melakukan persentase terkait agenda dan program mereka. Kemudian hari ini memberikan kuliah umum di PT Meskom dan Politeknik Negeri Bengkalis dan kunjungan sejumlah lokasi di Bengkalis. (jfk)