PEKANBARU, GORIAU.COM - Bupati Kampar, Jefry Noer tidak banyak cerita kepada para bawahannya. Instruksinya hanya satu, dukung program-program pemerintah. Jika tidak dijalankan, ancamannya akan lebih tegas.

"Saya tak apa-apa jika para bawahan tak dukung program pemerintah, tapi siap-siap tak duduk sampai masa jabatan saya habis," tegas Jefry di sela-sela Seminar Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE) di Pekanbaru, Riau, Rabu (10/9/2015).

Ditambah lagi, Pemkab Kampar tengah gencar-gencarnya menjalankan program kesejahteraan rakyat melalui RTMPE itu. Dirinya juga menginstruksikan kepada seluruh pejabat di Lingkungan Pemkab Kampar untuk menerapkan program tersebut di lingkungan tempat tinggal masing-masing.

"Karena ini program pemerintah dan harus didukung. Programnya jelas untuk mengangkat ekonomi rakyat kita. Lagian itu bisa dijadikan modal untuk 'enterpenuer' bagi mereka ke depan," sambung Jefry.

Program tersebut memproduksi berbagai kebutuhan harian seperti cabai, bawang, ternak sapi, lele, ayam hingga pengolahan kotoran sapi menjadi pupuk dan gas.

Namun yang lebih ditonjolkan lagi, bagaimana pemanfaatan tenaga kerja lokal oleh Pemkab Kampar. Seluruh pekerja merupakan warga asli daerah. Ini salah satu tujuan Pemkab Kampar mengurangi tingkat kemiskinan.

"Mereka kita beri ilmu (pelatihan, red), kemudian langsung praktek di lapangan. Setelah mereka mampu, kita akan beri mereka modal sesuai bidang. Duit rakyat kembalikan lagi ke rakyat," tegas Bupati Kampar, Jefry Noer, di Seminar RTMPER, Rabu (10/6/2015).

Dikatakannya, hal yang mendasari terbentuknya Program RTMPE oleh Pemkab Kampar, dimana hampir seluruh kebutuhan masyarakat Riau umumnya masih bergantung ke daerah-daerah tetangga.

"Seperti sayur-sayuran, 90 persen kita (Riau, red) masih bergantung dengan Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Begitu juga dengan sapi, yang masih meminta pasokan ke daerah lain," tukas Jefry.

"Setidaknya, jika program ini mereka (masyarakat, red) jalankan, penghasilan 10-15 juta sebulan tidak akan kemana. Kita ingin mereka bisa mandiri dengan pengetahuan dan penghasilan mereka sendiri nantinya," sambung Jefry.

Selain itu, kata Jefry, Pemkab Kampar juga tidak ingin melihat masyarakat yang masih berada di bawah garis kemiskinan meminta-minta karena tidak memiliki ilmu dan penghasilan.

"Kita tidak ingin mereka meminta-minta. Tahun ini kita fokuskan pelatihan untuk mereka. Selanjutnya, tahun depan mudah-mudahan mereka sudah jadi tangan di atas (memberi, red)," pungkas Jefry.***