PEKANBARU, GORIAU.COM - Inkonsistensi Pemerintah Kota Pekanbaru dalam menjalan peraturan daerah dan menyelesaikan masterplan drainase menjadi pemicu terjadinya banjir di Kota Bertuah. Masterplan yang sudah dirancang bertahun-tahun tidak diselesaikan, begitu pula Perda sumur resapan yang sudah disahkan juga tidak dijalankan.

Pengamat Perkotaan, Mardianto Manan, Senin (10/12/2012) mengatakan, penegakan aturan sesuai dengan Perda Sumur Resapan hingga kini belum terlihat nyata. Akibatnya, kapasitas air yang besar tidak bisa diatasi dengan saluran air yang ada. Jika Perda ditegakkan, paling tidak bisa sedikit mengurangi dampak banjir di Pekanbaru. 

Dan yang lebih menyedihkan adalah tidak tuntasnya masterplan drainas Kota Pekanbaru yang sudah dirancang beberapa tahun lalu. Padadal dengan adanya masterplan tersebut, pelaksanaan pembangunan bisa diarahkan untuk mencapai tujuan mengatasi banjir secara menyeluruh. 

''Sekarang banjir melanda sebagian besar kota metropolitan ini. Siapa yang disalahkan? Tentu Pemko sebagai pihak yang mengeluarkan regulasi. Jika aturan ditegakkan dan masterplan dituntaskan hingga pelaksanaan, maka masalah banjir akan terselesaikan,'' ujarnya. 

Mardianto meminta, pemerintahan dibawah komando Firdaus MT dan Ayat Cahyadi bisa lebih fokus menyelesaikan persoalan ini karena jika tidak, persoalan banjir di Pekanbaru beberapa tahun ke depan akan semakin meluas. ''Persoalan banjir akan terus menumpuk dan semakin semakin membesar, cepat atasi persoalan ini secara mendasar dan selesaikan masterplan,'' tambahnya. 

Pola yang diterapkan Pemko saat ini, seperti pembersihan parit, membuat drainase saat ini, tambahnya, akan sia-sia jika ternyata pembuatan drainase tidak mengikuti masterplan. ''Masterplan itu penting sebagai dasar pembuatan drainase. Itu perencanaan dasar untuk mengatasi persoalan banjir tahun-tahun mendatang. Walaupun sekarang parit dibersihkan, drainase dibangun, jika ternyata nantinya tak terintegrasi dengan saluran primer, maka pekerjaan itu akan sia-sia dan bisa-bisa menimbulkan masalah baru,'' tegasnya. (rdi)