TEMBILAHAN, GORIAU.COM - Masyarakat Indragiri Hilir (Inhil), kususnya yang berada di wilayah Tembilahan dan Tembilahan Hulu, mengeluhkan kondisi krisis listrik akhir-akhir ini.

Hal itu diperparah dengan pemadaman yang sering terjadi saat Magrib menjelang, ditambah lagi, meski sering padam, namun tagihan listrik tetap saja mahal.

Menanggapi hal itu, Asisten Manager Area Rengat, Arif menjelaskan, pemadaman sering dilakukan saat Magrib dikarenakan, beban puncak paling tinggi ketika jam-jam tersebut.

''Saat Magrib semua pelanggan berbondong-bondong menghidupkan berbagai alat elektronik, makanya beban puncak meningkat, mesin kita gak kuat, itulah kenapa kita matikan beberapa,'' jelas Arif.

Kemudian, terkait pembayaran yang tetap sama meski listrik sering padam, Arif mengatakan hal itu dikarenakan, ketika listrik menyala, masyarakat tetap menggunakan listrik seperti menyetrika dan kebutuhan lainnya.

''Logikanya gini, listrik padam, ketika hidup, pelanggan tetap menggunakan listrik kan, penggunanya pakai aksi borong, jadi hanya waktunya saja yang digeser,'' tukas Arif.

Sementara itu, meskipun kondisi pemadaman listrik di Tembilahan tidak per 8 jam lagi tapi menjadi 2 1, namun pemadaman bisa terjadi berulang-ulang kali setiap harinya.(ayu)