PANGKALAN KERINCI, GORIAU.COM - Apes betul nasib Krisman (25). Gara-gara berdiri dekat pagar PT RAPP (Riau Andalan Pulp and Paper) Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Riau, pemuda tanggung ini akhirnya dikeroyok 10 orang yang diduga adalah security perusahaan raksasa, PT RAPP. Tapi, meski diperlakukan tidak manusiawi, Krisman akhirnya selamat dari maut setelah mendapat pertolongan warga dan sempat dirawat di rumah sakit Efarina, Pangkalan Kerinci. Kini Krisman hanya bisa terbaring lemah di rumah saudaranya di Pangkalan Kerinci, Pelalawan.

Kasus pembacokan yang diduga dilakukan oleh 10 orang security PT RAPP terhadap pemuda berusia 25 tahun bernama Krisman ini, terjadi di Jalan Lingkar, di pinggir pagar PT RAPP, Senin (11/2/2013). Bukan hanya dikeroyok dan dibacok, Krisman juga ditendang dan setelah tak berdaya, Krisman dibuang ke parit.

Ceritanya, Senin (11/2/2013) sekitar pukul 12.00 Wib, Krisman bertamu ke rumah temannya yang terletak di Jalan Lingkar, persis di depan Simpang Mess Pemda Pelalawan, yang kebetulan berdekatan dengan pagar PT RAPP.

Tak lama berselang, dari dalam rumah temannya itu, Krisman mendengarkan suara gaduh di balik pagar PT RAPP. Karena ingin tahu apa yang terjadi, Krisman keluar dari rumah temannya itu. Dan pada saat itu, dirinya sempat melihat security PT RAPP sedang mengejar orang.

Melihat dirinya berdiri di pinggir pagar, security perusahaan bubur kertas itu, mendatanginya dan menghajarnya dengan membabi buta sambil menghunuskan samurai ke kepala Krisman. Akibatnya kepalanya mengeluarkan darah yang akhirnya membuat Krisman tak sadarkan diri. Dirinya baru menyadarinya perlakuan yang diterimanya, setelah dirawat di Rumah Sakit Efarina, Pangkalan Kerinci.

Sementara itu, salah seorang saksi mata yang membantu menyelamatkan Krisman ke Rumah Sakit Efarina, Yustinus (38) menceritakan, pada saat itu, dirinya melihat puluhan security melakukan pengeroyokan terhadap korban. Dari penglihatannya, ada beberapa security perusahaan itu yang membawa samurai panjang. Dan salah seorang dari mereka menghunuskan samurai ke kepala Krisman yang mengakibat Krisman tersungkur berlumuran darah.

Setelah itu, tiga orang security PT RAPP terlihat mengangkat dan membuang Krisman ke dalam parit yang tidak jauh dari pagar batas tanah PT RAPP.

''Setelah kepergian mereka, saya bersama warga lainnya mendekati korban untuk menyaksikan keadaan Krisman, beruntung dia masih bernafas dan langsung kami larikan ke Rumah Sakit Efarina, Pangkalan Kerinci,'' ungkapnya.

''Alhamdulillah nyawa korban masih bisa diselamatkan walaupun kini dalam keadaan kritis,' ujarnya.

Sementara itu, pihak PT RAPP, Budi Firmansyah saat dihubungi melalui pesan singkat justru menjawab melalui email yang isinya ''security perusahaan tidak dilengkapi dengan senjata tajam tapi tongkat dan tameng sebagai pengaman diri mereka dari serangan musuh''.

Dijelaskan Budi Firmansyah, peristiwa itu terjadi pada tanggal 11 Februari 2013. Saat itu, security perusahaan hanya mengusir orang yang tidak dikenal, yang memasuki areal PT RAPP tanpa izin bukan melakukan penganiayaan. ''Bahkan tanggal 12 Februari 2013, pihak perusahaan telah minta bantuan kepada pihak Polres Pelalawan,'' kata Humas PT RAPP itu lagi.

Sementara Kapolres Pelalawan saat dihubungi melalui telpon selulernya maupun pesan singkat tidak menjawab. (rgc)