PEKANBARU, GORIAU.COM - Kelangkaan gas elpiji 3 Kg sudah mulai dirasakan masyarakat hampir di seluruh kabupaten dan kota di Riau. Kelangkaan berimbas kepada harga yang melambung ditawarkan oleh pengecer kepada konsumen.

Seperti yang terjadi di Rokan Hulu (Rohul), satu tabung gas elpiji 3 Kg ditawarkan dengan harga Rp30-35 ribu. Angka yang fantastis untuk konsumsi bagi masyarakat pra sejahtera.

Berdasarkan hasil hearing antara DPRD Riau dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Riau dan Pertamina, Senin (12/1/2015) kemarin, masih ada stok 110 ribu tabung.

"Jumlah tersebut dinilai masih bisa menampung kebutuhan 4-5 hari ke depan," kata Kadisperindag Provinsi Riau, Ramli Walid kepada GoRiau.com, Selasa (13/1/2015).

Menurut Ramli, penyebab terjadinya kelangkaan gas elpiji 3 Kg di beberapa wilayah di Riau disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, adalah peralihan penggunaan elpiji 12 Kg ke elpiji 3 Kg.

"Ini yang sangat kita sayangkan. Mereka yang mampu bertahan di 12 Kg malah ikut beralih ke 3 Kg. Seharusnya itu hanya menjadi hak untuk masyarakat pra-sejahtera," terang Ramli.

Disperindag Riau mengimbau masyarakat agar tidak 'berlomba-lomba' mengonsumsi elpiji 3 Kg. "Sebenarnya itu sudah pelanggaran, karena 3 Kg itu kan subsidi," tukasnya.

Solusi ke depan, kata Ramli, Pertamina telah berkomitmen memberikan peringatan kepada agen dan pangkalan yang melakukan kecurangan tersebut. Sehingga realisasi elpiji 3 Kg benar-benar untuk masyarakat di bawah rata-rata.

"Mereka (Pertamina, red) berjanji memberikan peringatan 1, 2 dan 3. Jika tidak ada perubahan, sanksi dari pembekuan hingga pencabutan izin operasi akan dilakukan," tegas Ramli.***