BENGKALIS, GORIAU.COM - Meski memiliki prestasi, namun perhatian Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bengkalis, Riau terhadap Persatuan Angkat Besi, Berat dan Binaraga (PABBSI) sangat minim. Ketua Pengkab PABBSI Bengkalis demisioner, H Effendi Buntat mengatakan, PABBSI dari Negeri Junjungan ini seperti dianaktirikan oleh KONI.

Hal ini diungkap H Effendi Buntat saat memberi sambutan pada Musyawarah Kabupaten (Muskab) yang digelar di Hotel Pantai Marina, Sabtu (23/2/2013).

''Dari segi prestasi cukup banyak yang telah diukir, terakhir tiga atlet PABBSI Negeri Junjungan memperkuat Riau di PON XVIII. Ke depan hal ini diharapkan tidak terulang lagi,'' ujarnyanya mengingtatkan.

Dijelaskannya, PABBSI jarang mendapat bantuan dari KONI Bengkalis. Kondisinya bisa diibaratkan seperti dianaktirikan dan tidak diakui.

Dipaparkan Buntat, pembinaan untuk olahraga PABSSI ini butuh dana yang cukup besar, salah satunya untuk memenuhi kebutuhan suplemen dan vitamin para atlet. Untuk itu diperlukan dukungan dana yang kontiniutas sehingga latihan atlet tidak terganggu.

“Cukup banyak sekali prestasi yang telah diukir atlet PABBSI, seperti di cabang binaraga. Kabupaten Bengkalis merupakan lapisan kedua di provinsi untuk binarga ini. Di PON kemarin tiga atlet kita memperkuat Riau,” papar Buntat.

Pengurus KONI Bengkalis yang diwakili Sriyono mengakui bahwa selama ini anggaran di KONI tak dapat diprediksi. Namun mudah-mudahan ke depan bisa lebih baik lagi sehingga persoalan anggaran yang sering dikeluhkan Pengkab bisa teratasi.

Pada kesempatan itu Sriyono juga memberi apresiasi atas terselenggarakan Muskab PABBSI di tengah kondisi susah seperti saat ini. Ia juga berharap pengurus yang baru nanti bisa melanjutkan program sebelumnya lebih baik lagi. Ia juga tidak menapik untuk PABBSI memang butuh anggaran yang besar, layaknya seperti sepakbola. (jfk)