TELUKKUANTAN, GORIAU.COM - Dari 129 desa kelurahan di Kuantan Singingi (Kuansing), Riau yang mendapat kucuran dana Program Pengembangan Desa (PPD) Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED SP), baru 18 yang memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kuansing, Muharman saat membuka Rapat Koordinasi Kades dan pengelola UED SP di Telukkuantan, Kamis (12/11/2015) lalu.

"Dari 129 desa kelurahan, baru 18 yang mem-BUMDes-kan UED SP-nya. Padahal, BUMDes inilah yang akan mengelola usaha simpan pinjam," ujar Muharman.

Dikatakan Muharman, untuk 129 desa kelurahan mengalir dana sebesar Rp44,5 miliyar. Sesuai dengan UU nomor 6 tahun 2014, pengelolaan UED SP harus melalui BUMDes.

"Makanya, kita desak perangkat desa segera membentuk BUMDes," tegas Muharman. Selain itu, kepada stakeholder terkait agar terus melakukan pengawasan dalam pengelolaan UED SP ini.

"Agar, uang yang ada tidak disalahgunakan sehingga menjadi masalah hukum di kemudian hari," pungkas Muharman.***