SELATPANJANG, GORIAU.COM - Camat Tebing Tinggi Timur (3T) Helfandi SE MSi, akan mengadopsi aktivitas Desa Pakem di Yogyakarta sesuai dengan kearifan lokal setempat. Menurutnya, 3T sangat mumpuni untuk itu.


Ia tertarik dengan aktivitas masyarakat Desa Pakem ketika seluruh Camat di Kabupaten Kepulauan Meranti mengunjungi Desa Pakem Sari Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman Yogyakarta beberapa waktu lalau.
Kunjungan para Camat se Kepulauan Meranti ini ke Desa Pakem Sari Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman Yogyakarta belum lama ini dalam rangka peningkatan kapasitas aparatur untuk bidang pertanian, Peternakan dan ketahanan pangan.
Kunjungan yang berlangsung dari tanggal 13 sampai dengan 16 Oktober 2014 itu dipimpin langsung oleh Kadis Pertanian, Peternakan dan Ketahanan Pangan Kepulauan Meranti, Yulian Norwis, didampingi sekretarisnya H Sihana SP.
Pada kunjungan tersebut para camat diberikan materi bagaimana memotivasi para petani, untuk memajukan desa melalui Sumber Daya lokal baik itu pertanian, peternakan, perkebunan, ketahanan pangan dan menjadikan desa wisata sesuai kearifan lokal serta pemanfaatan lingkungan perkarangan rumah.
"Ini guna meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan rumah tangga," kata Camat 3T Helfandi yang waktu itu mengatakan memberikan apresiasi kepada Dinas PPKP Meranti.
Helfandi mengaku setelah mendapat pelatihan rombongan dibawa ke Kampung Lebasan yang merupakan primadona Kabupaten Sleman Yogya untuk pengelolaan buah naga, budidaya bermacam jamur.
Kata Camat 3T lagi, hal ini bisa dilakukan sesuai kearifan lokal di Meranti baik itu potensi pertanian, peternakan, perkebunan, agrowisata industri sagu misalnya.
"Kalau di Kecamatan 3T banyak hal yang dapat kita lakukan untuk mewujudkan desa wisata yang berbasis kearifan lokal ini. Optimalisasi lahan perkarangan rumah, tanah-tanah kosong yang belum dimanfaatkan, ada pengelolaan sagu basah, ada repu (ampas, red) sagu yang bisa dikembangkan untuk budidaya repu, ampas sagu yg bisa dibuat pakan ternak, ampas sagu bisa dibuat untuk biogas," kata lelaki yang akrab dipanggil Iin itu.
Ia juga menjalaskan bahwa di Kecamatan 3T memiliki perkebunan sagu yang sangat luas, mempunyai peternakan sapi yang sudah ribuan ekor, ada hutan gambut, mangrove, ada pengrajin pandan untuk dibuat tikar dan anyaman lain, ada pengrajin gula kelapa serta mempunyai kebun indukan buah-buahan seperti durian yang juga luas di beberapa desa.
"Kedepan untuk pengembangan desa wisata ini perlu dukungan atau ada kelompok yang bisa menggerakkan masyarakat seperti kelompok sadar wisata lingkungan. Untuk bisa menciptakan itu semua, apabila dibandingkan dengan daerah-daerah pulau jawa, kita sebenarnya lebih banyak potensinya daripada mereka," ujarnya lagi.(zal)