TEMBILAHAN, GORIAU.COM - Berbagai macam permalasahan perkelapaan terjadi di Negeri Seribu Parit ini, salah satunya adalah harga kelapa yang terus tidak stabil, karena masih ditentukan oleh pihak perusahaan.

Karena harga yang tidak menentu itu, membuat petani menjadi merugi karena harga lebih sering dibeli murah oleh perusahaan, sehingga perputaran perekonomian di Indragiri Hilir (Inhil) juga menjadi terkendala, sebab 70 persen penghasilan masyarakat adalah dari hasil kebun kelapa.

Untuk mencarikan solusi dari permasalahan itulah, maka Bupati Inhil, HM Wardan didampingi beberapa Kepala Dinas terkait, seperti Kadis Perhubungan, Kadis Perkebunan dan Kadis Perindustrian dan Perdagangan, menemui Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Rachmat Gobel di Jakarta, Selasa (26/5/2015).

Dihadapan Menteri, HM Wardan menjabarkan seluruh potensi dan permasalahan perkelapaan yang terjadi dewasa ini.

Serta tidak lupa, orang nomor 1 di Inhil ini mengatakan bahwa Kabupaten Inhil merupakan kabupaten yang memiliki hamparan kelapa dunia, untuk itulah mengapa Pemerintah Pusat sangat perlu memperhatikan kelapa di Inhil.

''Kita mengusulkan agar dilakukan bursa komoditas kopra dan pembelian dengan sistem resi gudang,'' ujar Bupati.

Jika hal itu dapat direalisasikan, maka satu persatu persoalan kelapa bisa di Inhil ini dikatakan HM Wardan bisa teratasi.

''Apalagi Inhil cukup berpotensi, karena letaknya yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia,'' tambahnya.

Menanggapi keinginan Bupati Inhil itu, Rachmat Gobel berjanji akan mengupayakannya semaksimal mungkin setelah mempelajari dengan cermat segala usulan tersebut.

''Kita dari Kementerian Perdagangan siap mendorong untuk kesejahteraan para petani di Indonesia, untuk itu, usulan ini akan kita pelajari terlebih dahulu, yang selanjutnya akan kita ambil kebijakan,'' ujar Rachmat Gobel menjawab keinginan HM Wardan.(ayu)