BAGANSIAPIAPI - Wakil ketua DPRD Rohil Abdul Khosim prihati dengan keadaan administrasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir, pasca ditemukannya satu keluarga yang tinggal di gubuk di RT 02 RW 03 Kepenghuluan Pedamaran, kecamatan Pekaiatan beberapa waktu lalu.

Akos menyayangkan kenapa perhatian pemerintah setempat luput dari hal itu. Pasalnya, kabupaten menggelontorkan dana cukup banyak setiap tahunnya untuk menganggarakan Rumah Layak Huni (RLH) yang diperuntukan bagi masyarakat miskin.

Kendati mengendepankan praduga tidak bersalah terlebih dahulu, dengan pertimbangan mungkin perangkat desa tidak mendata atau tidak tahu keberadaan satu kelurga yang tinggal di dalam gubuk reot itu.

“Yang sangat jelasnya kami sangat prihatin sekali dengan adanya kabar ini. Kami minta kedepannya harus ada solusi terbaik. Jangan sampai mereka tinggal di gubuk kumuh seperti itu lagi, “kata Abdul Khosim kepada GoRiau.com pada hari Sabtu (16/4/2016)

Akos menyatakan DPRD Rohil akan mendorong Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir untuk membantu keberadaan keluarga tersebut, agar bisa mendapatkan rumah yang layak huni.

Akos juga berjanji akan menyampaikan masalah ini kepada Bupati Rohil dalam pertemuan dengar pendapat nanti. Sangat disayangkan setiap tahun ada RLH masih saja ada warga yang tinggal di gubuk. Akos menduga jika kelalaian ini ditimbulkan karena adanya kurang perhatian dari perangkat desa bersangkutan.

“Kita akan rekomendasikan untuk tahun 2017 juga jika ini disebabkan oleh kesalahan perangkat desa setempat kita juga akan komunikasikan dengan dinas terkait untuk menindaklanjutinya, “ tambah Akos.

Tentang masalah defifistnya anggaran APBD Rohil Efek dari DBH turun, program RLH kata Akos akan diusahakan tetap terus berjalan seperti semula jika memang keuangan kuat. Memang tahun ini, Rohil lebih berkonsentrasi kepada pembangunan akses jalan. ( Adv/DPRD)