PEKANBARU, GORIAU.COM - Kepolisian Sektor (Polsek) Bukit Raya, meringkus seorang pelaku begal. Dia ini merupakan residivis kasus penganiayaan dan pernah terlibat penadahan. Modusnya, pelaku menuduh korban sudah menjambret adiknya, lalu menggiring sasarannya ke lokasi eksekusi.

Aksi kejahatan Reki Rahmat alias Riki Pelor (26) akhirnya terhenti, setelah empat kali tercatat sukses mengelabui setiap korbannya, dengan modus menuduh targetnya sudah mejambret adik (Riki,red). Korban terakhir yang jadi sasaran pelaku adalah Ihsan (17), yang dicegat di Jalan Jenderal Sudirman, Kamis (17/9/2015) malam lalu.

Waktu itu Riki menuduh Ihsan sudah menjambret adiknya. Dengan meyakinkan Riki kemudian membawa korbannya ke Jalan Kakap. Saat situasi sepi, Riki yang dalam posisi diboncengi korban lalu mengeluarkan pisau dan mengancam Ihsan. Tak hanya itu, Riki juga menganiaya targetnya hingga terjatuh dari motor.

"Pelaku mengancam dan menyikut korban hingga jatuh, lalu merampas motor korban. Catatan kita, tersangka sudah empat kali beraksi, diantaranya satu kasus di kawasan Rimbo Panjang, dua kasus di Jalan Nangka dan terakhir di Jalan Jenderal Sudirman," kata Kapolsek Bukit Raya, Kompol KH Bochi melalui Kanit Reskrim, Ipda M Bahari Abdi.

Masih menurut Bahari Abdi, Riki ini merupakan residivis dan sempat mendekam di penjara atas kasus penganiayaan pada 2013 dan terlibat penadahan pada 2011. Dia ditangkap satu minggu setelah beraksi, tepatnya Kamis (25/9/2015) kemarin, di kos-kosan temannya di kawasan Panam, Pekanbaru, Riau. "Kita juga mengamankan barang bukti beberapa plat motor hasil kejahatan," tukasnya.

Riki yang ditemui di Mapolsek Bukit Raya mengaku kalau uang hasil kejahatannya digunakan untuk berpoya-poya. "Kalau menentukan targetnya spontan aja, mana yang kira-kira gampang, kita sikat. Saya main sama kawan (berinisial i). Tapi tak ada pakai pisau," sebut Riki, Senin (28/9/2015) siang di Mapolsek Bukit Raya.

Warga kelahiran Bukit Tinggi ini juga mengatakan kalau modus kejahatan itu dipelajari dari rekan sesama warga binaan di Lapas. "Dengar cerita kawan-kawan di dalam (Lapas). Pas udah keluar saya coba dan berhasil," sebutnya. Riki juga bilang kalau nama Pelor diberikan teman-temannya lantaran dulu, ia pernah ditembak senjata api oleh teman sekumpulnya. (had)