RENGAT BARAT, GORIAU.COM - Sebanyak 183 kepala keluarga kuranng mampu atau miskin di Indragiri Hulu akhirnya mendapat bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) dari Kementerian Perumahan Rakyat RI. Ini merupakan bagian dari target Kemenpera untuk melakukan perbaikan terhadap 250.000 unit rumah di seluruh Indonesia.

''Sebanyak 183 KK miskin sudah menerima BSPS , bantuan tersebut sesuai dengan SK pejabat komitmen penyediaan rumah swadaya wilayah Sumetera nomor 09/PK-PRS.1/PPD-BSPS/9/2012 tanggal 17 September 2012 tentang penetapan penerimaan dana BSPS TA 2012,'' ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Indragiri Hulu, Asmara HK didampingi Kepala Bidang Cipta Karya, Theresia Anomsari dan Kepala Seksi Perumahan dan Pemukiman, Yustinus Ari Wijaya, Selasa (20/11/2012) di ruang kerjanya.

Desa yang telah mendapatkan kucuran dana tersebut adalah Desa Air Molek I (6 KK) dan Desa Petalongan (22 KK) di Kecamatan Pasir Penyu, Desa Pulau Gajah (24 KK) dan Desa sungai Tengah (14 KK) Kecamatan Rengat dan Desa Pekan Heran (27 KK), Desa Talang Jerinjing (35 KK) dan Desa Rantau Bakung (23 KK) di Kecamatan Rengat Barat. Selanjutnya Desa Kelayang (6 KK) dan Desa Lubuk Setarak (26 KK) di Kecamatan Rakit Kulim.

''Para Penerima bantuan stimulan ini telah lulus proses verifikasi yang dilakukan oleh tim Kemenpera dan tenaga pendamping masyarakat dan tim dai Dinas Pekerjaan Umum,'' jelasnya.

Dia menjelaskan, setelah melalui proses verifikasi maka program BSPS bagi masyarakat miskin dan yang berpenghasilan rendah sudah bisa disalurkan. Asmara HK menambahkan, penyaluran bantuan tersebut merupakan wujud kepedulian pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam memberdayakan masyarakat miskin dan yang berpenghasilan rendah, agar mampu membangun atau meningkatkan rumah mereka secara swadaya.

Asmara mengingatkan, meskipun KK miskin sudah menerima dana bantuan perumahan di rekening masing-masing namun proses pencairannya tetap harus dilaksanakan secara bertahap dan apabila proses pembangunan sudah berjalan, maka sisa dananya bisa ditarik dengan persetujuan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) bidang perumahan yang mengawasi proses pembangunan di daerah tersebut.

Kepala Desa Pekan Heran Kecamatan Rengat Barat, M Mifta saat dikonfirmasi membenarkan Kepala Keluarga (KK) Miskin telah menerima dana bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) dari Kemenpera. Saat ini, tim pelaksana kegiatan (TPK) tengah bekerja memperbaiki rumah KK miskin yang menerima bantuan tersebut. Dikatakan M Mifta, dari 42 usulan KK miskin yang disampaikan, hanya 27 KK yang disetujui mendapatkan dana BSPS.

Seperti diberitakan, Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) menargetkan penyaluran dana Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) untuk sekitar 250.000 unit rumah dapat selesai pada akhir bulan November ini. Program BSPS yang dilaksanakan oleh Kemenpera tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat miskin dan masyarakat berpenghasilan rendah untuk membangun maupun merehabilitasi tempat tinggal mereka sehinga lebih layak huni.

Deputi Perumahan Swadaya, Jamil Ansari mengungkapkan, total dana BSPS yang akan disalurkan Kemenpera untuk 250.000 unit rumah di seluruh Indonesia senilai Rp 1,6 triliun. ''Saat ini realisasi penyaluran dana BSPS oleh Kemenpera telah mencapai angka 71,32 persen atau sekitar 178.305 unit rumah di seluruh Indonesia atau senilai Rp 1,075 triliun,'' ujar Jamil Ansari kepada sejumlah wartawan di Kantor Kemenpera, Jakarta, Kamis (8/11/2012) lalu.

Kemenpera, imbuhnya, akan terus mengebut proses penyaluran dana BSPS tersebut. Pada pertengahan bulan November penyalurannya diharapkan dapat mencapai 85 persen. Sedangkan pada akhir bulan November sudah selesai 100 persen. Proses penyaluran dana kepada masyarakat nantinya akan dilaksanakan oleh kemenpera bekerjasama dengan Bank BRI.

Jamil Ansari menerangkan, jumlah rumah yang akan dibantu oleh Kemenpera untuk pembangunan rumah baru masyarakat miskin sekitar 20.000 unit. Sedangkan untuk pembangunan rumah yang rusak sedang dan ringan 230.000 unit. Jumlah bantuan yang diberikan Rp 11 juta untuk pembangunan rumah baru dan Rp 6 juta untuk pembangunan rumah rusak sedang dan ringan.

Pada tahun 2012 ini jumlah permohonan yang masuk terkait program BSPS Kemenpera melebihi target yang telah ditetapkan. Jumlah proposal yang masuk mencapai angka 322.740 permohonan dari seluruh Indonesia. Setelah dilakukan verifikasi jumlah permohonan yang lolos sekitar 231.427 unit rumah.

Permohonan yang belum lolos verifikasi, imbuhnya, jumlahnya sekitar 30 persen. Hal tersebut dikarenakan rumah yang diusulkan masih layak huni dan tidak memenuhi peraturan yang telah ditetapkan oleh Kemenpera. Selain itu, dari sisi administrasi setelah di cek alamat dengan KTP banyak ditemui ketidaksesuaian.

''Kami cek penghasilannya juga banyak yang tidak sesuai. Penghasilan mereka melebih jumlah yang kami tetapkan yakni Rp 1,2 juta. Jadi mereka yang berpenghasilan lebih dari jumlah tersebut tidak berhak menerima bantuan ini,'' terangnya.

Kemenpera akan meminta satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di daerah yang membidangi masalah perumahan serta dibantu Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM) terkait dengan pengawasan penyaluran di lapangan. ''Apabila SKPD bidang perumahan di daerah bisa lebih cepat mengirimkan permohonan bantuan sesuai syarat yang ditetapkan Kemenpera tentunya penyaluran dana tersebut akan lebih cepat lagi,'' katanya. (wsr/kpc)