PEKANBARU, GORIAU.COM - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sudah menetapkan 10 program sinetron dan FTV yang tak layak menjadi tontonan masyarakat. Sebab, kesepuluh program tersebut telah melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS).

"Kemaren, KPI Pusat telah menetapkan 10 program sinetron dan FTV yang tak layak ditonton masyarakat," ujar Komisioner KPID Riau, Alnofrizal kepada GoRiau.com, Jumat (16/5/2014).

Adapun 10 program sinetron dan FTV yang tak layak tonton, lanjut Alnof, yakni sinetron 'Ayah Mengapa Aku Berbeda' yang ditayangkan RCTI, sinetron Pashmina Asiha (RCTI), sinetron ABG Jadi Manten (SCTV), sinetron Ganteng-ganteng Serigala (SCTV), sinetron Diam-diam Suka (SCTV), senima Indonesia (ANTV), sinema Akhir Pekan (ANTV), Sinema Pagi (Indosiar), Sinema Utama Keluarga (MNCTV), Sinema Utama Keluarga (MNCTV) dan Bioskop Indonesia Primer (Trans TV).

"Sebelumnya, KPI Pusat telah memberikan beberapa kali peneguran. Namun tidak diindahkan, hingga statusnya ditetapkan sebagai siaran yang tidak layak," ujar Alnof.

Dikatakan Alnof, dalam tayangan tersebut sangat banyak diperagakan tindakan bullying (intimidasi) yang dilakukan anak sekolah. Tidak hanya itu, terkadang kekerasan fisik seperti memukul dengan tangan, balok kayu, botol bahkan menusuk dengan pisau. "Ini sungguh tidak pantas untuk perkembangan anak-anak Indonesia," katanya.

"Begitu juga dengan kekerasan verbal, dan tak jarang menampilkan adegan percobaan pembunuhan, bunuh diri," lanjut Alnof. Hal itu, lanjut Alnof, sering dilakukan oleh anak-anak usia sekolah. Dimana, seolah kehidupan remaja sangat bebas hingga jatuh ke hal-hal pornografi.

"Anak-anak, tentunya belum memahami hal ini secara baik. Mereka masih menganggap, hal itu benar-benar nyata. Padahal, ini cuma adegan," tutur Alnof.

Untuk itu, KPID Riau berharap masyarakat lebih cerdas memilih program siaran Televisi. "Kami menganjurkan, agar 10 program diatas tidak ditonton," katanya.

"Mudah-mudahan, kalau tidak ditonton tentunya rating siaran akan turun. Dengan sendirinya program tersebut akan ditutup oleh perusahaan TV," kata Alnof.(san)