SELATPANJANG - Jika dibanding dengan tahun 2014, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tahun 2015 mengalami peningkatan lebih 300 persen. Kondisi ini diperkirakan akan terus mengalami peningkatan pada tahun 2016.

Demikian disampaikan Kepala Bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan Lingkungan (Kabid PMKL) Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti dr Ria didampingi Pengelola Program DBD Mhd Toufiq Mubarrok, ketika ditemui di ruang kerjanya, Selasa (23/2/2016).

Kata dr Ria, untuk tahun 2015 ada 310 kasus DBD. Kasus yang tersebar di 9 kecamatan se Kepulauan Meranti ini terbanyak ditemui di Kecamatan Tebingtinggi dengan 181 kasus. Kemudian diikuti Kecamatan Tebingttinggi Barat dengan 40 kasus, Rangsangbarat 36 kasus, Merbau 20 kasus, Pulaumerbau 13 kasus, Rangsangpesisir 11 kasus, Tasikputri Puyu 9 kasus. Sementara di Kecamatan Tebingtinggi Timur dan Kecamatan Rangsang nihil kasus DBD.

"Tahun 2015 meningkat kasus DBD jika dibandingkan tahun 2014 103 kasus. Ini pengaruh dari faktor lingkungan," ujar dr Ria.

Dikatakannya lagi, angka kasus DBD di Kota Sagu akan kembali meningkat pada tahun 2016. Sebab, tahun ini masuk kedalam siklus 5 tahunan (dilihat dari siklus DBD tahun 1968, data Kemenkes).

Untuk antisipasi penekanan angka kasus DBD tahun 2016, disampaikan dr Ria lagi, mereka akan mempercepat kegiatan seperti halnya pemberian bubuk larvasida (abate, red). Pemberian larvasida ini pun nantinya akan lebih intensif. Kalau tahun 2015 hanya 4 kali dalam setahun, untuk 2016 meningkat jadi 6 kali setahun.

"Tahun 2016, pemberian bubuk larvasida dua bulan sekali," beber dr Ria.

Dari data Diskes Meranti, penyediaan bubuk larvasida tahun ini juga meningkat 300 persen. Kalau tahun 2015 lalu hanya 1 ton, untuk tahun 2016 meningkat menjadi 3 ton. ***