SIAK SRI INDRAPURA, GORIAU.COM - Belum tuntas persoalan terkait pelunasan kredit petani di bank, masalah baru kembali muncul dengan PT Perkebunan Nasional V. Kali ini, sejumlah pekerja Buruh Harian Lepas (BHL) di Desa Tasik Seminai dan Keranji Guguh, Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak, mempertanyakan sikap perusahaan milik negara ini yang tidak lagi membutuhkan tenaga mereka, tanpa adanya pemberitahuan.

Tarno, salah seorang warga Tasik Seminai mengaku kecewa dengan sikap PTPN V ini. Awalnya, dia dan ratusan warga dipekerjakan sebagai BHL untuk menanam bibit sawit di lahan 1.000 hektare lebih. Namun, setelah proses tanam selesai, tanpa adanya pemberitahuan, jasa mereka tidak digunakan lagi oleh perusahaan.

"Waktu musim tanam, dengan berbagai cara pihak perusahaan berupaya mengajak kami menjadi pekerja sebagai BHL. Namun, setelah selesai menanam, tanpa adanya pemberitahuan, tenaga kami tak dibutuhkan lagi," kata Tarno kepada GoRiau.com, Jumat (23/1/15). Dia mengaku, ada 100 lebih warga akhirnya kehilangan pekerjaan, karena tenaga mereka tidak dibutuhkan lagi.

Camat Koto Gasib, Syafrizal, membenarkan adanya persoalan yang terjadi antara pekerja BHL dengan PTPN V. Dia berharap, pihak PTPN V dapat menyelesaikan masalah ini dengan cara baik-baik, sehingga masyarakat yang selama ini tenaganya dipakai saat proses penanaman tidak merasa dirugikan.

"Kalau PTPN V memberitahukan apa pokok persoalannya, tentu mereka bisa memahami dan akan mencari pekerjaan lain. Ini kan terkesan diputus sepihak, sehingga mereka bertanya-tanya, apakah tenaga mereka mau dipakai lagi atau tidak oleh perusahaan," ujar Camat.

Menanggapi persoalan itu, Humas PTPN V, F Panjaitan mengakui, saat musim tanam dibutuhkan banyak pekerja yang dijadikan sebagai BHL.

"Setelah selesai menanam, tak mungkin lagi kita pakai semua jasa mereka yang jumlahnya ratusan, namanya juga buruh harian lepas, tak ada ikatan kontrak kerja yang dibuat dengan PTPN V. Sekarang, saat perawatan sawit, kita hanya menggunakan jasa pemilik lahan saja. Terkait tak adanya pemberitahuan, ini akan kita selesaikan secara baik-baik," ujar Panjaitan.(nal)