TELUKKUANTAN - Belum adanya Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kuantan Singingi (Kuansing) 2017 mengundang keprihatinan semua kalangan. Bahkan, Kuansing menjadi satu-satunya kabupaten di Riau yang belum memiliki APBD.

"Padahal saat ini sudah bulan ketiga di tahun 2017. Kondisi ini menuai keprihatinan bagi kami, putra daerah yang berada di perantauan," ujar Imran, SH, orang Kuansing yang berada di Palembang kepada GoRiau.com, Selasa (14/3/2017).

Kendati jauh dari kampung halaman, Imran mengaku selalu mengikuti perkembangan Kuansing lewat media massa dan media sosial. "Malu melihat kampung kita seperti ini. Apalagi yang berkembang di media sosial, banyak yang menyalahkan legislatif."

"Setelah kita telisik lebih jauh, ternyata memang KUA - PPAS tersebut yang lambat masuk. Ini menjadi tanda tanya bagi kita, ada apa?" ujar Imran.

Ia menilai, komunikasi antara eksekutif dan legislatif tak ada masalah. Hal itu dilihat dari pernyataan DPRD yang menginginkan agar APBD segera disahkan.

"Jika bupati kesulitan dalam berkomunikasi dengan DPRD, kan bisa menggandeng pendiri Kuansing dan tokoh-tokoh kita yang berada di Pekanbaru," ucap Imran.

Menurut Imran, tokoh masyarakat Kuansing yang ada di Pekanbaru sangat mumpuni dalam bidang pemerintahan. Ia yakin, tokoh-tokoh Kuansing tersebut memiliki solusi terhadap persoalan daerah.

"Gandeng bapak-bapak kita itu. Ajak mereka diskusi, tapi bupati harus jujur dengan persoalan yang terjadi. Jangan ada yang ditutup-tutupi," terang Imran.

Kondisi daerah seperti ini, kata Imran, yang akan dirugikan adalah masyarakat. Pembangunan menjadi tidak lancar dan masyarakat yang terkena imbasnya.

"Padahal, dalam setiap kesempatan, Pak Mursini selalu bilang akan merangkul semua pihak dalam membangun. Sepertinya ini hanya sekedar ucapan belaka," katanya.

Dengan keterlambatan memasukkan KUA-PPAS ke DPRD, Imran berharap agar eksekutif tidak mencari celah legislatif. "Tak usahlah melempar bola panas seperti itu. Kalau memang salah, bupati minta maaf sama masyarakat."

"Biar masyarakat tak semakin dibingungkan dengan kondisi daerah. Bupati harus memberi penjelasan, sebab ini menyangkut hajat hidup orang banyak," tutup Pembina Yayasan Imran Centre ini. *** #KUANSING