PEKANBARU - Beda orang, beda karakter. Begitulah yang ditemui Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman saat 'blusukan' di tengah-tengah kehidupan rakyatnya. Terkadang karena terlalu antusias bertemu pemimpin di bumi Melayu ini, masyarakat jadi 'agresif' karena saling berebut ingin berfoto-foto riau (selfie, red) atau sekedar bersalaman. Bahkan terkadang ada yang spontan saja melakukan kontak fisik dengan menepuk pundak dan merangkul.

Berbeda lagi dengan momen hari ini, Sabtu (20/5/2017), misalnya, usai menyampaikan motivasi di hadapan ratusan pengusaha muda dalam acara Temu Wirausaha Muda Riau dan dialog Kepemudaan di Hotel Ameera, Pekanbaru. Tiba-tiba saja Gubri yang sudah masuk ke mobil dinas dan hendak pergi, dikejar oleh seorang ibu-ibu tukang sapu.

Ibu yang diketahui bernama Yeni itu ternyata sangat ingin bersalaman dengan politisi senior Partai Golkar itu. Andi Rachman yang memang bisa dikatakan merakyat itu pun langsung turun dari mobilnya dan menyalami si ibu yang masih lekat memegang gagang sapu di tangannya.

"Ini mau bulan puasa. Saya ingin salaman dengan Pak Gubernur. Semoga Bapak selalu dilindungi Allah," kata sang ibu sembari mengulurkan tangannya.

Gubri pun tak lupa menyapa sang ibu dan bertanya kondisi kesehatannya. Setelah berbincang sejenak dan membahagiakan hati sang ibu, Gubri kembali naik ke mobilnya. Nampak ajudan Gubri memberikan oleh-oleh ala kadarnya, yang disambut dengan penuh gembira oleh si ibu.

Sebelumnya, saat menyampaikan motivasi, Gubri Andi mengajak para pengusaha muda untuk menjadi pengusaha yang jujur dan berintegritas. "Kalau mau jadi pengusaha, jadilah pengusaha yang jujur berintegritas. Berusaha yang fokus dan kerja keras," ucap Gubri.

Gubri menyebut bahwa di Riau sangat banyak peluang usaha. Kalau mau berusaha dengan tekun, pasti berhasil. 

"Jangan lagi berfikir, saya bukan keturunan pengusaha. Saya nggak punya modal dan lainnya. Siapapun kalau rajin dan fokus, insyaallah berhasil," tambah Gubri lagi.

Gubri menyatakan bahwa dirinya lebih senang memotivasi generasi muda Riau untuk menjadi pengusaha dibanding pegawai. 

"Kalau kita jadi pengusaha, itu artinya kita membuka lapangan kerja bagi orang lain," katanya seraya mencontohkan dirinya yang sejak muda sudah jadi pengusaha.

Apalagi, kata Gubri, di Riau pengusaha kecil dan menengah atau UMKM masih sangat minim. Sehingga, uang yang beredar di Riau lebih banyak lari ke luar Riau. 

"Padahal potensi Riau luar biasa. Kalau seperti migas atau perkebunan semua sudah tahu. Tapi ternyata Riau juga punya garis pantai 2 ribu km lebih yang sangat potensi untuk budidaya perikanan laut," ulasnya.

Riau juga potensial untuk pengembangan ekonomi kreatif. Apalagi Pemprov Riau sudah mencanangkan dan menggesa pembangunan pariwisata berbasis budaya. "Ini semua potensi yang bisa kita manfaatkan sebagai seorang pengusaha," tegas Gubri.

Gubri lalu menyarankan para pengusaha muda yang ingin terjun ke dunia politik untuk kuat dulu secara ekonomi. Karena kalau tidak, nanti perilakunya bisa menyimpang atau menjadi politisi hitam.

 "Silakan jadi politisi, tapi kuat dulu secara ekonomi agar nanti kalau jadi anggota Dewan atau kepala daerah, punya integritas dan tidak korupsi," tandasnya. ***