PEKANBARU, GORIAU.COM - Gubernur Riau terpilih dari Partai Golkar, Annas Maamun akan menjalani resepsi pelantikan pada akhir pekan pertama di Februari 2014. Namun awal langkahnya harus menemui rintangan, salah satunya terkait seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Rokan Hilir yang tertutup. Sebagai bupati di daerah itu, Annas harus bertanggungjawab dan berurusan dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).

Itu merupakan hasil tindak lanjut Ombdusman RI Perwakilan Riau terkait banyaknya pengaduan calon pegawai negeri sipil terseleksi terkait belum diumumkannya hasil tes kepegawaian. "Sampai hari ini ada sekitar belasan CPNS Kabupaten Meranti dan Rokan Hilir yang melapor ke Ombudsman terkait penundaan pengumuman hasil tes di dua daerah ini," kata Ketua Ombudsman Riau, Ahmad Fitri kepada wartawan di Pekanbaru, Rabu sore (29/1/2014).

Bahkan terakhir, kata dia, ada dua CPNS asal Rokan Hilir yang kembali mendatangi Ombudsman di Pekanbaru terkait persoalan yang sama.

Terkait itu, kata Ahmad, pihaknya telah mengirimkan surat secara resmi terkait permintaan klarifikasi kepada Bupati Rokan Hilir dan Kepulauan Meranti. "Namun sampai sekarang belum ada balasan," katanya.

Ahmad mengatakan, Ombudsman Perwakilan Riau juga sudah berkoordinasi dengan Ombudsman RI (ORI) Pusat yang juga sudah menanyakan langsung persoalan itu ke Kemenpan-RB.

Menurut informasi yang diterima dari Kemenpan-RB, kata dia, kembali akan ada pemanggilan untuk kepala daerah yang menunda pengumuman seleksi CPNS tersebut, termasuk Kabupaten Rokan Hilir dan Meranti. "Pada dasarnya, kami akan terus memantau perkembangan masalah ini di Kemenpan-RB," kata dia.

Sebelumnya Pemkab Rokan Hilir dan Meranti menolak untuk mengumumkan hasil seleksi CPNS 2013 dengan alasan minimnya anak daerah setempat yang lolos.

Bahkan dua daerah ini sempat menolak penambahan kuota pegawai negeri sipil tersebut dengan alasan anggaran yang minim.(fzr)