BENGKALIS, GORIAU.COM - Seni menabuh kompang merupakan identitas yang melekat pada orang melayu. Jenis musik ini sudah ada sejak lama dan terwarisi secara turun temurun di tanah Melayu.

Berbagai cara dilakukan oleh orang melayu di seluruh pelosok dunia untuk menjaga seni kompang tetap eksis dan tidak hilang ditelan zaman.

Salah satu upaya pelestarian seni kompang, seperti yang dilakukan orang melayu Desa Tanjung Datuk Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis. Pewarisan seni bermain kompang dilakukan setiap satu kali se pekan untuk melatih anak-anak secara berkelompok.

Pantauan, Rabu (28/10/2015) malam puluhan anak-anak desa Tanjung Datuk mengikuti pelatihan rutin di kediaman salah seorang tokoh masyarakat Hermanto dan Yusmidar.

Latihan dimulai pukul 20.00 WIB, atau ba'da isya, anak-anak mulai berkumpul satu per satu sambil membawa kompangnya masing-masing.

Sekitar 30 orang anak-anak yang hadir dan dilatih oleh seorang pemuda Tanjung Datuk Ilan. Bunyi genderang kompang dimulai diiringi dengan salawatan dan barzanji memuji nama Rasulullah Muhammad SAW.

Suara kompang menggema ke angkasa memperkuat aroma kemelayuan rumah dan kampung itu, suara anak-anak yang bersemangat menabuh kompang sambil bersolawat membuat haru suasana, betapa tradisi pewarisan ini sudah menjadi barang langka, dan jarang ditemui di kota-kota.

Suara kompang yang dimainkan anak-anak yang masih polos, terdengar lebih menggetarkan jiwa, merekalah yang 20 atau 30 tahun ke depan kelak pemegang mandat warisan seni budaya kompang di tanah melayu ini.

"Kompang ini merupakan seni yang tak boleh hilang dari bumi, sama seperti semboyan takkan hilang melayu di bumi, oleh karena itu wajib untuk kita jaga sampai ke anak cucu," ujar Hermanto tuan rumah tempat anak-anak berlatih kompang.

Salah seorang pelatih kompang Desa Tanjung Datuk, Ilan mengatakan bahwa pelatihan rutin ini dilaksanakan sekali sepekan, dan tempat latihan berpindah-pindah dari rumah satu ke rumah yang lain.

"Sepekan sekali anak-anak ini kita latih, dan tempat latihanpun berpindah-pindah, tergantung dari masing-masing orang tua / wali dari anak-anak yang ikut pelestarian seni budaya melayu ini," kata Ilan.

Lebih jauh dikatakan ilan seni kompang ini harus diwariskan kepada generasi muda dan anak-anak, lantaran saat ini sudah jarang pelatihan rutin dilakukan apalagi di kota - kota besar.

"Mudah-mudahan apa yang kita lakukan saat ini akan melahirkan pewaris khasanah seni budaya melayu di masa mendatang, agar seni kompang tetap ada sampai akhir zaman," tutup Ilan.(ail)