PEKANBARU, GORIAU.COM - Paparan asap akibat kebaran lahan dan hutan di Sumatera terus memberikan dampak buruk. Di Riau, kualitas udara masih pada kategori berbahaya. Selain itu jarak pandang juga berkisar di angka 50 meter. Walhasil, daripada mati perlahan akibat diserang penyakit, sebagian masyarakat pun akhirnya mengungsi.

Data yang dihimpun dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru, Rabu (30/9/2015) pagi, kabut asap membuat jarak pandang terus menurun. Di Pekanbaru misalnya, jarak pandang tak lebih dari 100 meter. Kualitas udara juga masih berstatus berbahaya.

"Kota Rengat jarak pandang hanya 50 meter, begitupula di Pelalawan. Sedangkan di Dumai jarak pandang 500 meter. Asap sepertinya makin parah, padahal di Riau titik panas dan titik api sudah nihil. Kita minta warga untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan," kata Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin.

Akibat bencana asap yang terus terjadi dalam satu bulan belakangan, sejumlah masyarakat Riau pun sebagian memlilih mengungsi. Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Riau mencatat, ada lonjakan arus kendaraan disejumlah ruas jalan lintas yang menghubungkan Riau dengan provinsi lainnya.

"Yang cukup menonjol itu jalur lintas Riau-Sumbar. Kita catat ada peningkatan kendaraan 5 persen. Kendaraan tersebut didominasi oleh kendaraan pribadi. Kita himbau warga supaya berhati-hati karena jarak pandang terbatas, serta nyalakan lampu kendaraan," jawab Dirlantas Polda Riau, Kombes Guritno, kepada GoRiau.com.

Salahseorang warga Pekanbaru, Aris mengatakan, dirinya hari ini akan mengungsikan keluarga ke Kota Payakumbuh, Sumatera Barat. Ia tidak ingin bila keluarganya mati perlahan akibat bencana asap yang tak kunjung berakhir di Riau. "Lama-lama bertahan di Pekanbaru bisa mati perlahan-lahan kita, lebih baik mengungsi sementara," sebutnya.

Data dari dinas kesehatan, sudah 35.972 jiwa terjangkit ISPA, 1.627 terserang asma, 2.131 jiwa alami gangguan mata, 2.815 jiwa terkena penyakit kulit, serta 638 jiwa terserang Pneumia. Sedangkan untuk kualitas udara, sebagian kawasan di Riau masih dalam kategori sangat tidak sehat hingga berbahaya. (had)