PEKANBARU - Dukungan Pemerintah Indonesia terhadap pengelolaan kebun sawit berkelanjutan diwujudkan melalui penyerahan bantuan peremajaan kebun sawit rakyat sebesar Rp6,75 miliar kepada 135 petani kelapa sawit mitra Asian Agri yang tergabung dalam KUD Mulus Rahayu, Riau, hari ini, Rabu (20/4/2016).

Ketua KUD Mulus Rahayu, Pawito Saring memperoleh kesempatan perdana mewakili petani kelapa sawit Indonesia untuk menerima bantuan peremajaan kebun sawit rakyat dari Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Bayu Krisnamurthi didampingi Senior Executive Vice President Bank Syariah Mandiri, Muhammad Busthami dan Managing Director Asian Agri, Kelvin Tio.

Penyerahan dana bantuan tersebut juga disaksikan Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar, Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Dwi Pratomo, dan Jajaran Muspida Provinsi Riau dan Kabupaten Siak, serta para petani yang berkomitmen mengikuti program peremajaan kebun sawit.

Direktur BPDPKS Bayu Krinamurthi mengatakan kelapa sawit adalah sektor unggulan yang menghasilkan devisa terbesar bagi ekonomi Indonesia. Namun kondisi yang sudah berusia lebih dari 25 tahun akan perlu diremajakan untuk memastikan tingkat produktivitas sesuai dengan kebutuhan industri, kelangsungan industri sawit serta untuk meningkatkan kesejahteraan petani maupun masyarakat.

Bayu menjelaskan tahun 2016 ini, terdapat tujuh proyek dalam 4.200 hektar perkebunan sawit yang telah siap untuk melakukan replanting. Dari angka luas lahan itu, sebagian besar berada di Sumatera Selatan dan Riau. pentingnya melibatkan semua pemangku kepentingan dalam program peremajaan kebun kelapa sawit. Selain menggandeng pemerintah daerah dan, petani, program ini juga tetap membutuhkan dukungan dari pihak perbankan, di samping mitra termasuk perusahaan, perguruan tinggi dan LSM yang akan membantu mengelola perkebunan sawit yang berkelanjutan.

Usai menyerahkan bantuan dana, pihak BPDPKS, petani dan Asian Agri melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) untuk program peremajaan kebun sawit berikutnya. “BPDP Sawit memfasilitasi dan mendukung pelaksanaan kesepakatan kerjasama petani, perbankan, dan perusahaan sawit dalam peremajaan perkebunan rakyat,” kata Bayu.

Managing Director Asian Agri, Kelvin Tio mengatakan Asian Agri dan petani plasma telah menjalin kemitraan selama 29 tahun, dan program peremajaan kebun kelapa sawit hari ini merupakan komitmen Asian Agri dan petani plasma yang akan berlanjut di tahap berikutnya, untuk satu siklus penanaman. Ini merupakan bentuk nyata keberhasilan Private Public Partnership dalam industri kelapa sawit Indonesia.

''Kemitraan dalam jangka waktu yang panjang ini dilandasi rasa saling percaya, bahwa kita akan sama-sama meningkatkan kesejahteraan petani, dengan memegang teguh berkomitmen agar hubungan yang terjalin ini tetap langgeng,'' tambah Kelvin.

Tanggal 5 April lalu, para petani KUD Mulus Rahayu mendapat kepercayaan dari Pemerintah melalui BPDPS sebagai penerima pertama dana bantuan peremajaan atau replanting sawit di Indonesia.

Ketua KUD Mulus Rahayu, Pawito Saring mengungkapkan, pihaknya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Pemerintah Indonesia melalui BPDPKS dan Asian Agri, yang memberikan dukungan kepada kami, untuk meremajakan kebun-kebun kami. ''Kami berharap, dengan dana bantuan ini, kami dapat membantu memantapkan hati petani yang belum memutuskan ikut peremajaan sawit, untuk mengambil keputusan untuk meremajakan kebunnya tanpa ragu,'' ujarnya.

Pawito menyebutkan bahwa kebun sawit telah membawa petani menikmati kehidupan yang lebih baik, termasuk meningkatkan pendidikan putra-putrinya hingga universitas bahkan mengecap pendidikan hingga ke luar negeri. Selain itu, Pawito mengatakan bahwa banyak rekan petani yang sudah menjalankan ibadah haji dan umroh berkat hasil kebun sawit.

Dalam kesempatan hari ini, KUD Mulus Rahayu yang terletak di Desa Delima Jaya, Kecamatan Kerinci Kanan, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, dengan 6 kelompok tani serta 135 petani anggota ini, menerima dana bantuan peremajaan kebun kelapa sawit perdana dari BPDPKS, untuk melakukan peremajaan kebun seluas 310 hektar.

Di tahun 2016, Asian Agri berencana mendampingi peremajaan kebun petani sawit rakyat seluas 2.402 hektar. Kemudian di tahun 2017, Asian Agri berencana untuk mendampingi peremajaan kebun petani sawit rakyat seluas 4.000 hektar di Riau dan 600 hektar di Jambi.

Kelvin menyatakan, “Kemitraan antara pemerintah, masyarakat dan perusahaan swasta atau Public Private Partnership menjadi suatu model yang sangat baik untuk industri kelapa sawit, karena memiliki tujuan yang sama yakni untuk mensejahterakan petani. Dan kami siap berbagi pengalaman selama 29 tahun bermitra dengan petani plasma untuk pengelolaan kelapa sawit yang berkelanjutan dan kehidupan petani yang sejahtera.” (*/rls/her)