BEIJING - Jumlah warga China yang meninggal akibat virus corona terus bertambah. Hingga Ahad (26/1/2020) ini, sudah mencapai 55 orang.

Dikutip dari sindonews yang melansir Global Times Newspaper setempat, kematian lain kemudian didaftarkan di Shanghai. Menurut laporan media pemerintah, kematian akibat virus corona merupakan yang pertama di kota itu.

Provinsi Hubei, pusat wabah virus corona baru, mengonfirmasi 323 kasus infeksi baru dan 13 kematian baru. Di Shanghai, pasien yang meninggal adalah pria berusia 88 tahun dengan masalah kesehatan lain. Ada juga laporan tentang kasus mematikan lainnya di provinsi Henan, China.

Sebelumnya, Komisi Kesehatan Nasional China mengkonfirmasi 1.372 kasus dan setidaknya 41 kematian akibat coronavirus.

Dokter pertama meninggal akibat virus baru pada hari Sabtu dan tiga petugas medis lainnya telah terinfeksi penyakit di Beijing.

Jenis virus corona baru, yang oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) diberi label 2019-nCoV, telah tersebar di Hong Kong, Taiwan, Thailand, Jepang, Vietnam, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Makau, Nepal, Prancis, Amerika Serikat, Prancis, dan Australia.

Di Wuhan, tempat virus itu berasal, penduduknya dilarang bepergian. Kota-kota lain di provinsi Hubei secara resmi mengumumkan penangguhan koneksi transportasi karena wabah mematikan itu.

Selain itu, dua rumah sakit sedang dibangun di provinsi Hubei untuk melawan wabah tersebut. Zona karantina dilaporkan mencakup 55 juta orang.

Di Beijing, ibukota Cina, semua perayaan untuk Tahun Baru Cina ditangguhkan.

Bandara global telah mengambil tindakan pencegahan untuk menyaring semua penumpang yang bepergian dari China untuk virus baru.

Kekhawatiran telah menyebar tentang kemungkinan coronavirus Wuhan berubah menjadi epidemi yang mirip dengan sindrom pernafasan akut parah (SARS), yang merenggut nyawa hampir 800 orang secara global selama wabah 2002-2003.***