PYONGYANG - Sekitar 200 orang dikabarkan tewas setelah getaran yang sangat kuat merubuhkan terowongan di fasilitas nuklir Punggye-ri Korea Utara.

Situs uji coba itu terguncang akibat uji coba nuklir keenam negara tersebut.

Korut melepaskan sebuah bom hidrogen seberat 100 kilogram, kira-kira tujuh kali lebih kuat daripada bom atom yang diluncurkan AS di Hiroshima pada tahun 1945.

Sumber Korea Utara mengatakan kepada televisi Jepang Asahi TV, robohnya terowongan terjadi pada 10 Oktober selama pembangunan terowongan bawah tanah di fasilitas tersebut.

Sekitar 100 pekerja terjebak di bawah tanah, dan sebuah tim yang dikirim untuk menyelamatkan mereka juga ikut terkubur saat reruntuhan susulan terjadi, sehingga menyebabkan jumlah korban tewas menjadi sekitar 200 orang, seperti dilansir dari News Week, Selasa (31/10).

''Jika Korea Utara mencoba melanjutkan pengujian di bawah gunung ini (seperti di daerah yang lebih ke sisi timur), maka kami berharap dapat melihat terowongan baru di masa depan di dekat Portal Utara, yang masih berada di bawah Gunung Mantap,'' kata peneliti Frank Pabian dan Jack Liu dalam sebuah laporan yang diterbitkan awal bulan ini di situs pemantauan Korut, 38 Utara.

Ilmuwan Korea Selatan dan China khawatir keruntuhan di gunung dekat uji coba nuklir bisa memicu kebocoran radiasi.

Kantor berita Associated Press melaporkan, Kepala Badan Meteorologi Korea Selatan Nam Jae-Cheol mengatakan pada sebuah pertemuan anggota parlemen, setiap uji coba nuklir di Korea Utara di masa depan dapat menyebabkan keruntuhan.***