BIRMINGHAM - Pernahkah Anda duduk di lantai pesawat dalam penerbangan lebih 2 jam? Itulah yang dirasakan Paula Taylor bersama suaminya, Ian dan putri kesayangannya, Broke, saat menumpang pesawat TUI Airways.

Dikutip dari kumparan.com, keluarga asal Inggris itu terpaksa duduk di lantai pesawat karena tak dapat kursi. Semua berawal ketika hari penerbangan mereka tiba. Ketiganya sengaja datang ke bandara lebih cepat agar mendapat kursi yang berdekatan.

''Kami memastikan bahwa kami berada tiga jam lebih awal di bandara untuk check-in lebih awal hanya untuk memastikan kami mendapat kursi bersama,'' ungkap Taylor seperti dilansir dari The Telegraph.

Taylor, Ian dan Brooke berangkat dari Bandara Menorca, Spanyol ke Bandara Birmingham, Inggris menggunakan maskapai TUI Airways. Perjalanan ketiganya ditempuh selama 2 jam 12 menit.

Ketiganya melakukan check-in dan mendapat boarding pass dengan nomor kursi 41 D, E dan F. Namun, ketika di dalam pesawat, mereka tidak dapat menemukan tempat duduknya seperti yang tertera pada boarding pass.

''Kami semua hanya saling memandang seolah-olah mengatakan 'di mana kursi kita pergi?' Tidak ada kursi di mana kursi kita seharusnya,'' kata Taylor.

Akhirnya, awak kabin mengusulkan agar Brooke duduk di kursi cadangan terakhir dalam penerbangan. Sementara Taylor dan Ian duduk di dua kursi lipat untuk para awak kabin.

Penderitaan belum berakhir, setelah pesawat lepas landas, pasangan itu diberitahu bahwa mereka harus mengosongkan kursi. Sebab, awak kabin yang bertugas harus mengambil makanan dan barang-barang lainnya yang disimpan di belakang kursi Taylor dan Ian.

Mau tak mau, Taylor dan suaminya pun harus duduk di lantai. Melihat kedua orang tuanya duduk di lantai, Brooke pun bergabung bersamanya.

Civil Aviation Authority atau Otoritas Penerbangan Sipil, badan yang mengatur maskapai penerbangan di Inggris, sedang menyelidiki insiden tersebut. Mereka juga meminta penjelasan dari TUI mengapa penumpangnya diizinkan duduk di lantai, serta mencari tahu adanya kemungkinan pelanggaran peraturan.

Memang penumpang sebenarnya diizinkan duduk di kursi kru, namun hanya dalam kondisi tertentu saja. Tapi, yang perlu diingat, penumpang tidak boleh dibiarkan terbang tanpa kursi, dalam penerbangan apa pun.

''Kami menyesal mendengar tentang pengalaman Taylor dan keluarganya dengan kami,'' ujar seorang juru bicara TUI.

Thomson Airwyas Limited atau TUI menambahkan bila insiden itu karena adanya ''pergantian pesawat pada menit terakhir'' yang mengakibatkan kursi mereka tidak tersedia.

''Kami juga minta maaf atas situasi ini dan kami akan menyelidikinya. Kami juga akan menghubungi pelanggan secara langsung untuk meminta maaf dan akan menawarkan pengembalian dana penuh,'' pungkasnya.***