PEKANBARU - Pelantikan Syamsuar sebagai Gubernur Riau terpilih pada Februari mendatang, membuka jalan bagi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk dapat meraih kursi eksekutif di Kabupaten Siak. Karena kursi yang diduduki akan ditempati Alfedri sementara posisi wakil bupati otomatis kosong.

Selain itu, PKS merupakan salah satu partai pengusung pasangan Syamsuar-Alfedri saat berlangsungnya Pilkada Kabupaten SIak 2015 silam.

Menurut Bendahara PKS Riau, Makarius Anwar, pelantikan Syamsuar nantinya bakal memberi ruang bagi Alfedri untuk jadi Bupati Kabupaten Siak. Skema tersebut, kata Makarius, memberi ruang bagi PAN untuk duduk di eksekutif  Kabupaten Siak (Bupati).

"Komitmennya Wakil Bupati Siak itu akan diisi oleh kita dari PKS. Dan itu nanti kita proses setelah beliau (Syamsuar) dilantik jadi gubernur. Dan setelah Alfedri dilantik jadi bupati defenitif," jelasnya kepada Gatra.com sebagaimana dikutip GoRiau.com di Pekanbaru, Sabtu (5/1/2018).

Saat berlangsungnya Pilkada Kabupaten Siak tahun 2015, pasangan Syamsuar-Alfedri didukung oleh sejumlah parpol meliputi: Golkar (6 kursi) PAN (5 kursi),  Hanura (3 kursi) , PKS (2 kursi), Nasdem (1 kursi) dan PKPI (1 kursi).

Terkait adanya partai lain (koalisi Syamsuar-Alfedri) yang juga mengusulkan nama untuk mengincar posisi jabatan Wakil Bupati Siak, jelas Makarius, pihaknya tak mempersoalkan hal tersebut. Sebab, PKS merupakan partai pengusung Syamsuar saat di pilkada Siak 2015 maupun Pilgubri 2018.

"Itu komitmen beliau (Syamsuar) dengan DPP PKS. Silahkan saja partai pengusung mengusulkan nama, karena berhak untuk itu. Hanura kan tak ikut disitu  (Pilgubri), wajarlah kalau itu kami yang mengisi.

Sementara PAN sudah dapat posisi Bupati. Kalau Golkar dia bukan partai pengusung tapi pendukung. Kami akan memperjuangkan itu," sambungnya.

Posisi Wakil Bupati termasuk salah satu jabatan politik strategis, terlebih bila dikaitkan dengan pemilu yang hanya tinggal beberapa hari lagi. Bagi PKS bila nanti dipercaya sebagai Wakil Bupati Siak, maka itu merupakan kali kedua partai dakwah tersebut mendapatkan jatah posisi eksekutif. Sebab partai tersebut juga memiliki kader untuk posisi walikota Pekanbaru atas nama Ayat Cahyadi.

Sementara itu bagi PAN, naiknya Alfedri sebagai Bupati Kabupaten Siak, membuat partai berlambang matahari tersebut memperoleh jabatan eksekutif kedua di Riau. Sebelumnya PAN merupakan partai penguasa di Kabupaten Kepulauan Meranti dengan Irwan Nasir sebagai bupati. ***