JAKARTA - Pendiri Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Ahmad Watik Pratiknya, meninggal dunia pada Jumat (19/2). Mantan Ketua PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif mengatakan, almarhum merupakan sahabat baiknya.

"Beliau adalah seorang pekerja keras yang teliti. Saya tidak tahu mengapa ia lebih tertarik pada kerja-kerja sosial dari pada berpraktik sebagai dokter yang pada awalnya cukup laris," katanya, Sabtu (20/2).

Syafii mengaku sungguh kehilangan seorang teman yang penuh dedikasi. "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, semoga husnul khatimah, amin."

''Semoga keluarga yang ditinggal tabah menerima cobaan yang berat ini,'' katanya. "Selamat jalan sahabatku, kami pasti menyusul!"

Komitmen keumatan dan kemasyaraktan yang ditunjukkan beliau selama ini, jelas Syafii, dilakukan selama puluhan tahun tanpa merasa lelah. Ia juga punya disiplin tinggi dalam mengemban amanah yang diberikan kepadanya.

"Pak Habibie juga sangat percaya pada sosok beliau. Sebab semua tugas yang dipikulnya, tidak ada yang terbengkalai, semua menjadi beres di tangannya," kata Syafii.

Sementara Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, ia baru saja mendengar kalau anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahmad Watik Pratiknya telah berpulang ke Rahmatullah.

"Saya baru turun di Bandara King Abdul Azis Jeddah untuk ibadah umrah. Begitu mendarat di sini jam 23.45 dapat kabar duka Dr A Watik Pratiknya, innalillahi wa inna ilaihi rajiun," katanya, Sabtu, (20/2).

Muhammadiyah, ujar Haedar,  mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya. "Kami kehilangan tokoh Muhammadiyah yang  besar kiprah dan pemikirannya." Beliau, katanya, memiliki pemikiran yang besar. Baik di dalam Muhammadiyah maupun kancah nasional.

Beliau pernah menjadi anggota PP Muhammadiyah 2000-2005. "Semoga generasi muda belajar dari pemikiran, kegigihan, dan kelincahan almarhum."

Keluarga besar Muhammadiyah, lanjutnya, berdoa semoga beliau husnul khatimah. Selain itu keluarga yang  ditinggalkan diberi kesabaran.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Irman Gusman juga menyampaikan duka cita atas meninggalnya Ahmad Watik Pratiknya.

"Innalillahi wainna ilaihi raji'un. Saya turut berduka cita atas meninggalnya KH Ahmad Watik Pratiknya salah satu pendiri ICMI. Al-Fatihah," kata Irman Gusman lewat akun Twitternya yang dipantau dari Jakarta, Sabtu.

Penceramah Andal

Menurut laman resmi Facebook The Habibie Center, Ahmad Watik meninggal pada pukul 18.10 WIB, Jumat (19/2) di RS Islam Jakarta, Cempaka Putih, Jakarta karena sakit.

Watik lahir di Banjarnegara pada 8 Februari 1948. Sebagai seorang dokter dan ahli anatomi, Watik dikenal juga sebagai penceramah andal. Dia aktif di Muhammadiyah sejak 1985 dan tercatat sebagai anggota Majelis Tabligh PP Muhammadiyah periode 1985-1990.

Pada Muktamar Muhammadiyah ke-42 di Yogyakarta dia terpilih menjadi satu dari 13 anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan dipercaya sebagai koordinator Bidang Pendidikan PP Muhammadiyah

Pada Muktamar ke-43 di Banda Aceh dia kembali masuk menjadi anggota 13 PP Muhammadiyah dan dipercaya sebagai Koordinator Bidang Pembina Kesehatan dan Kesejahteraan PP Muhammadiyah.

Di lembaga profesi dia pernah menjadi anggota Perhimpunan Ahli Anatomi Indonesia (AAI), International Assoctiation of Anatamist(IAA), International Assoctiation of Biomechanics dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Di pemerintahan, dia pernah menjadi Sekretaris Wakil Presiden RI (1998-1999), Sekretaris Presiden BJ Habibie dan Direktur Habibie Centre mulai 1999-meninggal.***