KIEV - Pemandangan menyeramkan terlihat di sebagian Antartika. Salju seperti warna darah menutupi sebagian permukaan wilayah tersebut.

Dikutip dari sindonews.com, fenomena unik itu terjadi ketika musim panas di wilayah itu baru saja mencapai puncaknya, saat suhu mencapai 18,3 derajat celsius.

Kementerian Pendidikan dan Sains Ukraina mengunggah foto-foto luar biasa itu di Facebook. Terlihat garis-garis salju warna merah dan merah muda melintasi pantai Antartika.

Para ilmuwan di Vernadsky Research Base menyebut wilayah itu telah dikelilingi ''raspberry snow'' selama beberapa pekan terakhir.

Kementerian Pendidikan dan Sain Ukraina, seperti dikutip Yahoo! News, menjelaskan warna merah darah pada salju di Antartika merupakan proses alami yang disebabkan ganggang yang disebut chlamydomonas nivalis. Ganggang itu melakukan reproduksi selama bulan-bulan hangat yang membuatnya tampak merah.

''Ketika kondisi cuaca menjadi baik (dan sekarang di Antartika musim panas), spora mulai tumbuh,'' bunyi posting Kementerian Pendidikan dan Sains Ukraina di Facebook, seperti dikutip dari Daily Mirror, Rabu (4/3/2020).

Posting Facebook itu memicu reaksi para pengguna media sosial yang menggambarkan warna salju aneh tersebut seperti ''rumah jagal dan semuanya berlumuran darah''.

Suhu di Antartika mencapai 18,3 derajat celsius pada Februari, yang merupakan rekor suhu tertinggi dalam gelombang panas sembilan hari.

Menariknya, ini bukan pertama kalinya 'salju darah' muncul di daerah tersebut. Filsuf Yunani Kuno, Aristoteles, sudah melihat salju yang dipenuhi garis-garis merah pada III Sebelum Masehi (SM).

Para ahli menambahkan bahwa warna salju yang tidak biasa ini cenderung menjadi lebih umum karena perubahan iklim.***