JAKARTA - Dua tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Indramayu, Jawa Barat NIYM dan N, dipekerjakan sebagai pelacur di Sarawak, Malaysia. Keduanya akhinya berhasil diselamatkan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching berkerja sama dengan Kedeputian Bidang Perlindungan BNP2TKI.

Penyelamatan ini berawal dari pengaduan orangtua salah seorang korban kepada Crisis Center BNP2TKI pada 8 November 2016. Berdasarkan pengaduan tersebut Deputi Perlindungan Teguh Hendro Cahyono langsung berkoordinasi dengan KJRI Kuching yang segera turun ke lapangan.

NIYM dan N, mulanya dibawa sponsor ke Jakarta dan dijanjikan bekerja sebagai penata laksana rumah tangga (PLRT). Kenyataannya mereka berdua dibawa ke Kuching, Serawak, Malaysia dan dipekerjakan sebagai pemuas nafsu lelaki hidung belang sejak 14 Oktober 2016.

Dari Jakarta, keduanya dibawa ke Malaysia melalui Entikong. Mereka bisa masuk ke negara tetangga tanpa paspor. Berdasarkan pengakuan, mereka bisa masuk setelah mengelabui petugas yang berjaga di perbatasan.

"Dia mengakunya masuk ke Sarawak tanpa menggunakan paspor. Hanya memperlihatkan kartu pelajar dan bilang mau mampir belanja ke Sin Guan Tai, supermarket yang ada sekitar 500 meter di sisi kiri jalan kalau dari perbatasan Entikong menuju Kuching," ungkap Teguh melalui keterangan tertulis, Jumat, 16 Desember 2016.

Saat ini, NIYM sudah berada di shelter KJRI Kuching. Pada Senin 21 November, tim KJRI Kuching menjemput NIYM yang berhasil melarikan diri dari tempatnya bekerja.

Rencananya yang bersangkutan dipulangkan ke Indonesia pada Jumat 16 Desember 2016 melalui rute Kucing – Pontianak – Jakarta.***